Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Berkunjung ke Makam Loang Baloq, Destinasi Wisata Religi di Kota Mataram

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Pintu masuk Makam Loang Baloq dan peziarah yang mengikat akar pohon beringin.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu yang berkunjung ke Lombok, jangan lewatkan untuk mampir ke Makam Loang Baloq.

Makam Loang Baloq merupakan satu destinasi wisata religi yang berada di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tepatnya di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Wisma Delima, Hostel Murah Pertama di Jakarta yang Ada Sejak 1969

Makam ini berada di seberang Pantai Tanjung Karang dan dekat dengan beberapa akses jalan.

Seperti kebanyakan destinasi wisata religi lainnya, di makam ini para wisatawan datang untuk berziarah sekaligus berdoa.

Di area Makam Loang Baloq juga disediakan tempat khusus bagi para peziarah untuk melakukan dzikir setelah mengunjungi makam.

Makam Loang Baloq, salah satu destinasi religi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Instagram/ @ennerna0101)

Menurut laporan wartawan TribunLombok, Sirtupillaili, ada satu keunikan yang bisa wisatawan temukan di Makam Loang Baloq, yakni pohon beringin besar.

Pohon beringin besar yang tumbuh dengan akar menjulur ini menjadi satu daya tarik di Makam Loang Baloq.

Di pohon beringin inilah para wisatawan yang datang melakukan satu kebiasaan unik yang disebut dengan tradisi Saur Sesangi.

Di mana para peziarah yang datang akan mengikat akar pohon beringin disertai doa setelah melakukan ziarah makam.

Umumnya, peziarah yang datang mengikat akar pohon beringin ketika memiliki hajat.

"Peziarah yang datang dan mengikat akar pohon adalah para pasangan. Ketika punya hajat untuk menikah, mereka pasti akan datang dan mengikat akar di sini," ujar Sirtu.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak semua peziarah yang datang mengikat akar pohon beringin.

"Tidak semua peziarah yang datang mengikat akar, hanya beberapa orang yang sekadar punya hajat atau keinginan yang melakukannya," ungkap Sirtu.

"Ada juga yang hanya sekadar datang berziarah, melakukan dzikir dan kemudian berekreasi di kawasan pantai yang berada di sebelah barat makam," lanjutnya.

Halaman
12