Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Wisma Delima, Hostel Murah Pertama di Jakarta yang Ada Sejak 1969

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Wisma Delima sekarang dan dulu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Hostel murah bernama Wisma Delima menjadi penginapan murah pertama di Jakarta.

Hostel murah pertama ini diketahui sudah ada sejak tahun 1969.

Wisma Delima berlokasi di Jalan Jaksa Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut laporan wartawan TribunJakarta, Satrio Sarwo Trengginas, Wisma Delima didirikan oleh seorang pria bernama Nathanael Lawalata.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: TFP Kopi Warung Sajikan Menu ala Western Berkonsep Kaki Lima di Pasar Gede Solo

Pada tahun 1972, Nathanael yang saat itu bekerja di sebuah biro perjalanan bernama Travel Bhayangkara ditawari bergabung ke Federation Youth Hostel International.

Foto sejumlah turis asal Eropa yang sempat menginap di Wisma Delima di Jalan Jaksa, Menteng, Jakarta Pusat kala itu. Foto diambil pada Selasa (26/1/2021). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Federation Youth Hostel International merupakan sebuah federasi internasional yang menaungi lebih dari 4.000 hostel di seluruh dunia.

Setelah bergabung, pada tahun 1972, Nathanael memutuskan untuk membuka hostel.

Ia pun menyulap rumah sekaligus tempat penginapannya tersebut menjadi hostel bagi para turis backpacker.

Tarif yang dikenakan pada saat itu sekitar 1 dollar AS per malam, jika dirupiahkan sekitar Rp 200 rupiah.

Asal Nama Wisma Delima

Tampak depan plang Wisma Delima di Jalan Jaksa, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (26/1/2021). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Nama Delima diambil dari jumlah anggota keluarga Nathanael yang terdiri dari dirinya sendiri, istri dan tiga orang anaknya.

Selain itu, kebetulan nomor rumah pria asal Pulau Saparua, Maluku tersebut bernomor lima.

Satrio menjelaskan, awal mulanya wisma ini hanya memiliki dua kamar dengan tipe dormitory.

Tiap kamar berisi tiga ranjang susun yang bisa digunakan para tamu.

"Ada dua kamar, jadi satu kamar yang ebsar terdapat tiga ranjang susun dan bisa diisi enam orang. Cara menyiasatinya begitu, karena harganya yang murah," ujar Satrio.

Halaman
12