Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Potretnya Tertangkap Indah dari Kemayoran Jakarta dan Viral, Ini 5 Fakta Unik Gunung Gede Pangrango

Editor: ronnaqrtayn
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret pemandangan Gunung Gede Pangrangi dari Kemayoran, Jakarta, rabu (17/2/2021).

TRIBUNTRAVEL.COM - Unggahan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta di Twitter mengenai pemandangan Gunung Gede Pangrango dari Kemayoran, Jakarta Pusat, Jakarta menjadi viral pada Rabu (17/2/2021).

Pasalnya, dari foto tersebut tampak jelas pemandangan Gunung Gede Pangrango yang berada di Provinsi Jawa Barat.

Hal itu kemudian diklaim oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan pemotretnya, Ari Wibisono, sebagai penanda bahwa kualitas udara di Jakarta sedang bersih atau membaik.

Oleh karena foto itu terlihat seperti mustahil dan hasil editan, akhirnya foto tersebut menjadi perbincangan warganet.

Apalagi setelah fotografer senior, Arbain Rambey menuduh foto itu adalah hasil "tempelan".

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Jelajahi Makam Tentara Nazi di Bogor, Letaknya Berada di Kaki Gunung Pangrango

Tuduhan tersebut disampaikan oleh Arbain ketika mengomentari foto Ari yang diunggah akun Twitter Dinas LH DKI Jakarta @dinaslhdki.

Namun, saat dikonfirmasi, Ari membantah adanya manipulasi foto dan siap membuktikan keaslian karyanya.

Gunung Gede Pangrango sendiri merupakan sebuah gunung yang terletak dalam tiga wilayah kabupaten di Jawa Barat, yakni Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

Gunung yang ada dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango ini sudah dikenal secara internasional sejak para peneliti botani Belanda mampir ke kawasan ini.

Wilayah ini merupakan kawasan konservasi pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai Cagar Alam Cibodas pada tahun 1889.

TONTON JUGA:

Di balik keindahannya, Gunung Gede Pangrango memiliki sejumlah fakta unik yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, yaitu:

1. Pertama kali ditaklukan oleh orang Inggris

Sejarah mencatat bahwa beberapa minggu sebelum Gunung Tambora menggelegar dahsyat pada April 1815, seorang Inggris telah menjejaki puncak Gunung Gede.

Ia bersama para koleganya mengukur perbedaan suhu di kaki dan puncak gunung tersebut dengan menggunakan termometer.

Halaman
123