Lalu daging ditusuk dan dibakar.
Setelah matang, sate rembiga ini biasanya disajikan di atas piring anyaman yang dilapisi kertas nasi.
Berbeda dengan sate pada umumnya yang disiram dengan bumbu kacang atau kecap, sate rembiga tidak menggunakan kedua bumbu tersebut.
"Alasan lain kenapa sate rembiga sangat enak yakni dagingnya yang berasal dari sapi Lombok yang hidupnya liar di padang rumput," kata Sirtu.
Sate rembiga paling nikmat disantap dengan lontong dan plencing kangkung atau urap.
Sedangkan di warung Ibu Sinnaseh, kamu bisa memesan Bebalung.
Tonton juga:
Bebalung merupakan kuliner semacam sop iga khas Lombok yang punya cita rasa khas.
Kamu yang penasaran dengan rasa sate rembiga ini cukup merogoh kocek sebesar Rp 25.000 untuk 10 tusuk sate.
Sementara itu, untuk menu Bebalung dibanderol Rp 20.000 per mangkoknya.
"Untuk plecing kangkung atau urap dihargai Rp 8.000, dan lontong hanya Rp 6.000," jelas Sirtu.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Harga Tiket Masuk Kebun Teh Kemuning, Wisata Alam di Lereng Gunung Lawu
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Sempat Viral di Jogja, Dimsum Uma Yum Cha Kini Hadir di Solo
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Harga Tiket Masuk Umbul Besuki Terbaru 2021 untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Libur Panjang Tahun Baru Imlek, Umbul Besuki Sepi Kunjungan Wisatawan
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Pesona Bukit Geulis, Wisata Alam di Bogor yang Tawarkan Spot Foto Instagramable
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)