Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Liburan ke Klaten, Jangan Lupa Cicipi Lumpia Duleg yang Legendaris

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lumpia Duleg berisi potongan kecambah dengan campuran pati ogok ini menjadi ciri khas Dukuh Lemburejo, Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Sabtu (16/1/2021).

TRIBUNTRAVEL.COM - Lumpia identik dengan isian daging ayam yang dicampur rebung dan telur.

Namun, beda halnya dengan jenis lumpia khas Desa Gatak yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah.

Menurut laporan wartawan Tribunnews, Mardon, lumpia khas Desa Gatak berisi potongan kecambah dengan campuran pati onggok.

Ketua Paguyuban Lompia Duleg Mugi Langgeng, Didik Bowo Saputro, mengatakan ada jalan panjang mengapa Desa Gatak terkenal dengan lumpia khas itu.

Dia menyebut, lumpia dikenal di daerahnya pada awal kemerdekaan sekira 1950-an.

"Pada awalnya ini merupakan lumpia Semarang yang dibawa oleh Mbah Karto Purno ke Desa Gatak," kata Didik kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Daftar 10 Wisata Umbul di Klaten Jawa Tengah, Ada Spot Foto Bawah Air dan Sangat Jernih

Pada saat itu, sosok Mbah Karto Purno yang mengkreasikan lumpia Semarang di desanya agar masyarakat dapat membelinya.

"Yang dihilangkan dari lumpia Semarang adalah telur dan daging serta mengurangi penggunakan gandum dengan cara mencampurkan adonan pati onggok," tuturnya.

Didik mengatakan awalnya lumpia duleg menjadi sebuah produk gagal.

Sebab, efek dari campuran pati onggok membuat lumpia duleg memiliki rasa asam yang cukup dominan.

Namun, Mbah Karto Purno tidak putus asa sehingga tercetus untuk membuat kuah dari gula merah dan bawang putih yang dihaluskan.

"Kuah ini dibuat Mbah Karto Purno untuk menyiasati rasa asam dari pati onggok," jawab Didik.

Bahkan sebelum memakai kecambah, isian lumpia duleg ini tidak diisi dengan rebung dan telur, melainkan irisan kol dan wortel.

Kini, lumpia duleg menjadi ikon Dukuh Lemburejo, Desa Gatak, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.

Bahkan di sekitar dukuh itu terdapat monumen lumpia duleg di salah jalan kecil di dukuh tersebut.

Selain isiannya, lumpia duleg juga memiliki perbedaan pada ukuran.

Lumpia duleg umumnya berukuran mini, panjangnya sekira 10 sentimeter.

Kuliner khas Klaten ini biasa disajikan dengan kuah manis juruh yang terbuat dari gula jawa dan bawang.

Bahan baku membuat lumpia duleg di antaranya tepung pati, bawan, serta isian lumpia berupa kecambah.

Menurut Didik, lumpia makin nikmat saat dicelupkan pada juruh dengan bahan yang terbuat dari gula jawa, bawang, serta bawang merah goreng.

Sayangnya, pengrajin lumpia duleg kini jumlahnya semakin berkurang.

"Kini pengrajin makanan legendaris ini tinggal 14 orang secara turun temurun," kata Didik.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Kopi Santen, Minuman Unik yang Wajib Dicoba saat Liburan ke Blora

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Berdiri Sejak 1947, Toko Kopi Podjok Solo Jadi Surga Kecil Pencinta Kopi

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Berburu Ragam Kopi Nikmat di Pasar Gede Solo, Ada Arabica Nusantara dan Impor

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Dimsum Uma Yum Cha, Kedai Hits yang Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Solo

Baca juga: TRIBUNTRAVEL UPDATE: Lezatnya Soto Gading di Solo, Kuliner Langganan Presiden Jokowi dan Keluarga

(TribunTravel.com/Mym)