Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ilmuwan Ungkap Temuan Mengejutkan Tentang Mineral Mars yang Terkubur di Antartika

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antartika, tempat ditemukannya mineral Mars

TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini para ilmuwan menghasilkan temuan yang cukup mengejutkan.

Ilmuwan temukan mineral Mars yang terkubur di dalam es Antartika.

Mineral Mars yang disebut dengan "Jarosite" itu berhasil digali dari lapisan es Antartika dengan kedalaman 1,6 kilometer.

Jejak mineral jarosite yang ditemukan terkubur di lapisan es terdalam itu lebih kecil dari butiran pasir.

Temuan ini tentu menarik, bagaimana mineral Mars itu bisa ada di Bumi?

Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (28/1/2021) jarosite sebenarnya dapat ditemukan di Bumi namun sangat jarang terlihat sebab butuh kondisi asam untuk membentuk mineral berwarna kuning-cokelat ini.

Berdasarkan NASA, jarosite adalah mineral langka yang muncul di limbah pertambangan yang terpapar udara dan hujan.

Selain itu, mineral juga bisa terbentuk di dekat gunung berapi.

Perairan di Antartika (Gambar oleh Claudia Kirchberger dari Pixabay)

Sehingga peneliti tak pernah mengira akan menemukannya di Antartika.

Sementara itu, wahana penjelajah Opportunity sendiri pertama kali menemukan jarosite di Mars pada tahun 2004.

Selanjutnya mineral itu ditemukan di beberapa lokasi di Mars.

Beberapa teori menyebut terbentuknya mineral bermula miliaran tahun lalu ketika es menutupi Mars.

Debu yang mengandung mineral yang dibutuhkan seperti besi, sulfat, dan kalium mungkin telah terperangkap di dalamnya.

"Mars adalah tempat yang sangat berdebu. Sementara es bisa menyediakan lingkungan basah yang dibutuhkan untuk membentuk debu asam menjadi jerosite. Hanya saja ilmuwan tak pernah benar-benar melihat debu dan es bereaksi secara kimiawi untuk membentuk mineral," kata Giovanni Baccolo, penulis studi dan ahli geologi di Universitas Milan-Bicocca.

Tetapi penemuan jarosite yang terkubur di Antartika rupanya dapat mendukung teori tersebut.

Benar saja, setelah memeriksa partikel dengan mikroskop elektron, tim menyimpulkan bahwa jarosite telah terbentuk di kantong di dalam es.

Penemuan ini mengisyaratkan bahwa mineral itu terbentuk dengan cara yang sama di Mars.

Hanya saja jerosite yang ditemukan di Mars berupa endapan setebal beberapa meter tak seperti di Bumi yang hanya butiran tipis.

Bisa saja hal tersebut lantaran karena planet Mars jauh lebih berdebu daripada Antartika sehingga menyediakan lebih banyak bahan mentah untuk membentuk jerosite.

"Ini hanya langkah pertama menghubungkan Antarika dengan lingkungan Mars," tambah Baccolo.

Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Baca juga: Para Ilmuwan Berlomba-Lomba Cari Es Tertua di Antartika, Ada yang Temukan Es Berusia 8 Juta Tahun

Baca juga: Antartika Catat Kasus Covid-19 Pertama, Jadi Benua Terakhir di Bumi yang Terinfeksi

Baca juga: Fakta Stasiun Penelitian di Antartika, Tempat Terpencil yang Baru Sekarang Mengalami Pandemi

Baca juga: Antartika Laporkan Kasus Pertama Virus Corona

Baca juga: Lubang Lapisan Ozon di Antartika Tahun 2020 Catat Rekor Terbesar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mineral Mars Ditemukan Terkubur di Antartika, Kok Bisa?".