TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona telah mewabah hampir di seluruh belahan dunia.
Antartika pun telah melaporkan kasus infeksi virus corona pertamanya.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Kamis (24/12/2020), pekan ini tim medis dan militer bekerjasama mengkarantina personel di Pangkalan Bernardo O'Higgins, sebuah stasiun penelitian jarak jauh yang berada di Antartika paling utara.
Diketahui tempat ini dikelilingi lautan dan gunung es.
Sedikitnya sekitar 36 orang dikatakan telah terinfeksi di pangkalan yang dikelola tentara Chili tersebut.
Di antaranya termasuk 26 personel tentara dan 10 kontraktor sipil yang bertugas sebagai pekerja pemelihara lingkungan.
Seorang anggota militer mengatakan stafnya telah diisolasi dengan baik dan terus diawasi oleh otoritas kesehatan di Magallanes, Petagonia, Chili.
Dalam laporan kepada Reuters, disebutkan mereka sejauh ini tidak menunjukkan gejala maupun komplikasi.
Stasiun penelitian dan pangkalan militer yang berbasis Antartika, termasuk dalam wilayah paling terpencil di planet ini.
Dlam beberapa bulan terakhir mereka sebenarnya telah berupaya keras untuk mencegah penyebaran virus.
Termasuk membatalkan agenda pariwisata, mengurangi aktivitas di luar, mengurangi anggota staf, dan menutup fasilitas.
Peneliti British Antarctic Survey memperkirakan sekitar 1.000 orang di 38 stasiun di seluruh benua telah berhasil menavigasi musim dingin di belahan bumi selatan dengan aman tanpa insiden.
Namun, peningkatan perjalanan ke dan dari wilayah tersebut pada musim semi dan awal musim panas dilaporkan meningkatkan risiko infeksi virus.
Seorang petugas pers Angkatan Darat menyatakan kasus virus korona pertama dilaporkan pada pertengahan Desember oleh dua tentara jatuh sakit.
Dalam laporan BBC, kasus ini terjadi hanya beberapa hari setelah angkatan laut Chili mengonfirmasi ada tiga kasus di sebuah kapal yang mengangkut persediaan dan personel ke pangkalan itu.