Kondom ditemukan oleh pemilik sebuah kominka, atau rumah rakyat klasik Jepang, kota Shikamachi, Prefektur Ishikawa.
Rumah itu sekarang telah diubah menjadi penginapan untuk para pelancong, dan pemiliknya menemukan kondom di gudang yang berdekatan, yang membuat orang bertanya-tanya apakah gudang itu digunakan untuk pertemuan asmara oleh pemilik aslinya.
Kondom itu adalah merek Yamato Kinu.
Satu kondom yang dipasarkan secara massal pertama di Jepang, Yamato Kinu mendapatkan popularitasnya sebagai jalur perlindungan terhadap infeksi sifilis, yang menyebabkan wabah besar sekitar pergantian abad ke-20 di Jepang, di mana ia dikenal sebagai baidoku ( secara harfiah berarti "racun plum").
Ini diyakini sebagai satu-satunya kondom Yamato Kinu yang masih ada, dan meski umur pastinya belum ditentukan, iklan surat kabar untuk produk dari tahun 1896 masih ada, sehingga diperkirakan kondom tersebut dijual sekitar waktu itu.
Meskipun Yamato Kinu diterjemahkan sebagai "pakaian Jepang" atau "sutra Jepang", kondom sebenarnya dibuat di Prancis dan diimpor ke Jepang oleh Morishita Jintan, karena teknologi manufaktur pada saat itu di Jepang belum cukup untuk membuatnya di dalam negeri.
Namun demikian, Yamato Kinu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan dan cinta di Jepang, dan Morishita Jintan sedang mempertimbangkan untuk memajang kondom bersejarah di kantor pusatnya karena pemilik penginapan yang menemukannya telah setuju untuk menyumbangkannya ke perusahaan.
Baca juga: Kondom Berusia 120 Tahun Ditemukan di Jepang
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Perbedaan Sumpit Jepang, China dan Korea Ini Jarang Diketahui
Baca juga: 4 Restoran Jepang Autentik di Kawasan Little Tokyo Blok M, Suasana dan Cita Rasanya Jepang Banget!
Baca juga: Jadwal dan Rute Garuda Indonesia dari Jakarta ke Jepang, Korea, Australia dan Eropa Januari 2021
Baca juga: Pria yang Tolak Pakai Masker di Pesawat Jepang Ditangkap 4 Bulan Kemudian
Ambar Purwaningrum/TribunTravel