Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Kelakuan Buruk Turis Asing di Indonesia, Gunakan Visa Kunjungan untuk Bisnis

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengajuan visa Indonesia

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada-ada saja kelakuan buruk turis asing yang dilakukan di Indonesia.

Seperti yang baru-baru ini terjadi, seorang wisatawan mancanegara (wisman) telah dideportasi pada Minggu (24/1/2021) selama enam bulan.

Sergei Kosenko, wisman asal Rusia itu dideportasi karena melanggar aturan visa yang digunakan untuk memasuki Indonesia.

Berdasarkan keterangan pers dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Wilayah Bali, Minggu, Kosenko diketahui menjadi seorang duta yang mewakili kegiatan dari perusahaan tertentu.

“(Selanjutnya) mengundang investor dan menjadi seorang marketing dengan mempromosikan produk sebuah perusahaan tertentu yang dalam hal ini kegiatannya tidak sesuai dengan persetujuan telex visa B211B di bawah seorang penjamin dari sebuah PT,” seperti tertera dalam keterangan pers yang ditandatangani Kepala Kanwil Kemenkumham Wilayah Bali Jamaruli Manihuruk.

Terkait pendeportasian, hal tersebut tertera dalam pasal 75 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Baca juga: Viral, Turis Asing Dihukum Push Up karena Langgar Protokol Kesehatan saat Liburan ke Bali

Bedasarkan penemuan dari pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Kosenko, patut diduga bahwa dia telah melakukan melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 122 huruf a jo. pasal 123 huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Ilustrasi pengajuan visa Indonesia (Flickr/bastamanography)

Pasal 122 huruf a menyatakan, setiap orang asing yang dengan sengaja menyalahgunakan atau melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian izin tinggal yang diberikan kepadanya.

Sementara pasal 123 huruf b menyatakan, setiap orang asing yang dengan sengaja menggunakan visa atau izin tinggal sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk masuk dan/atau berada di wilayah Indonesia.

Adapun, pasal 122 dan 123 berbunyi sebagai berikut: “Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan dipidana denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”.

Selain karena melakukan bisnis, Kosenko yang tiba di Indonesia pada 31 Oktober 2020 juga dideportasi karena mengadakan pesta tanpa memperhatikan protokol kesehatan yang dianggap membahayakan keamanan dan ketertiban umum.

Hal tersebut melanggar perundang-undangan yang berlaku, salah satunya adalah SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 2 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Pendalaman lebih lanjut

Mengutip Antara, Minggu, Jamaruli mengatakan bahwa Kosenko memiliki bisnis properti.

Namun, hal tersebut masih harus didalami lagi seperti apa karena prosedurnya harus jelas.

Halaman
12