Dengan begitu banyak kemungkinan bahaya mengaktifkan kembali pesawat dari penyimpanan, CAAV telah memilih untuk mencegah penyimpanan jangka panjang.
Meskipun ini akan membantu mengurangi risiko, maskapai penerbangan sekarang harus mengeluarkan armada yang diparkir dari penyimpanan.
Dampak
Data dari Planespotters.net menunjukkan bahwa beberapa maskapai penerbangan Vietnam tetap menggunakan armada mereka.
Misalnya, Bamboo Airways memiliki semua 27 pesawatnya dalam pelayanan, sementara Vietnam Airlines telah memarkir 24 dari 99 pesawatnya.
VietJet berbiaya rendah memiliki 22 dari 71 pesawat A320-nya yang saat ini diparkir.
FlightGlobal mencatat bahwa 221 jet komersial di Vietnam beroperasi dari Maret hingga Desember 2020, yang berarti aturan baru akan membutuhkan maskapai penerbangan untuk sedikit meningkatkan jumlah pesawat yang beroperasi segera.
Tonton juga:
Kami dapat mengharapkan regulator lain untuk mengawasi keputusan Vietnam dan mungkin mengubah aturan mereka di masa mendatang.
Namun, pasar penerbangan besar seperti AS dan China memiliki terlalu banyak pesawat surplus untuk memberlakukan kebijakan semacam itu dalam jangka pendek.
Untuk saat ini, setiap negara akan mencari cara untuk menjaga keamanan pesawat dan penumpang saat pesawat kembali beroperasi.
Baca juga: Mulai 1 Februari, Maskapai Ini Larang Penumpang Pakai Masker Kain Selama di Pesawat
Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penumpang saat di Bandara dan Pertama Kali Naik Pesawat
Baca juga: Viral di TikTok, Pramugari Beberkan Alasan Kenapa Sebaiknya Tidak Minum Air di Pesawat
Baca juga: Pria yang Tolak Pakai Masker di Pesawat Jepang Ditangkap 4 Bulan Kemudian
Baca juga: Bersantai di Critical 11, Tempat Nongkrong Terbaik di Bandung untuk Menyaksikan Pesawat dari Dekat
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)