Mulai dari angka lima untuk yang terbaik dan nol untuk kualitas terburuk.
Beberapa faktor dipertimbangkan, termasuk ukuran armada dan laporan sampel air E. coli dan coliform yang positif.
Setiap skor di atas tiga menunjukkan air minum yang relatif bersih, menurut penelitian tersebut.
Dari 10 maskapai penerbangan besar yang dianalisis, tujuh menerima skor di bawah tiga.
Dalam penelitian itu, yang sama dengan saran Kamalani, yaitu agar penumpang sebaiknya menghindari keran air di pesawat.
Studi ini bahkan mengambil langkah lebih jauh, menyarankan agar penumpang tidak mencuci tangan selama penerbangan, karena air di toilet berasal dari tangki yang sama.
Sebaliknya, studi tersebut merekomendasikan penggunaan hand sanitizer.
Baca juga: Roda Pesawat Lepas Sesaat Sebelum Mendarat, Jatuh Menimpa Permukiman Warga
Baca juga: DAMRI Buka Rute Stasiun Magetan-Pantai Klayar Pacitan, Tarif Rp 25 Ribu
Baca juga: Daftar 45 Stasiun yang Menyediakan Layanan Rapid Test Antigen, Tarif Cuma Rp 105 Ribu
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemerintah Belanda Usulkan Larangan Penerbangan dan Jam Malam Nasional
Baca juga: Mulai 1 Februari, Maskapai Ini Larang Penumpang Pakai Masker Kain Selama di Pesawat
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)