Di New Jersey, misalnya, perokok telah diprioritaskan, sedangkan di Inggris, ada seruan untuk menempatkan kelompok etnis berisiko tinggi di urutan teratas daftar.
Namun, Singapura berbeda dengan New Jersey dan Inggris.
Dilaporkan Travel+Leisure, Singapore Airlines berharap menjadi maskapai pertama yang memvaksinasi krunya, termasuk pilot, pramugari, agen gerbang, dan staf lain yang memiliki kontak dengan publik.
Maskapai penerbangan Singapura itu ditawari vaksin Pfizer dua dosis yang disediakan pemerintah secara gratis.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah Singapura yang menjadikan sektor penerbangan sebagai prioritas dalam latihan vaksinasi negara," kata CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong melalui email kepada CNN.
Menurut maskapai tersebut, 5.200 karyawan telah mendaftar untuk menerima suntikan vaksin, yang akan mulai diluncurkan dalam beberapa hari.
"Hal ini mencerminkan pentingnya sektor ini (penerbangan), dan peran penting yang kami mainkan dalam pemulihan ekonomi Singapura dan perang melawan pandemi," lanjut Phong.
Saat ini, kru pesawat harus melakukan tes Covid-19 pada hari ketujuh setelah mereka kembali Singapura.
Setelah divaksinasi, mereka tidak memerlukan tes lagi.
Singapura telah menahan penyebaran virus lebih baik daripada negara lain.
Beberapa alasanya karena negara itu menerapkan perangkat pelacakan kontak yang dapat dikenakan dan menggunakan drone untuk menegakkan jarak sosial.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tingkat penyebaran COVID-19 di Singapura saat ini tergolong sedang.
Sebagai perbandingan, lebih dari 150 negara, termasuk Kanada, Jerman, Spanyol, Islandia, dan Italia, semuanya dua tingkat di atas Singapura dalam kategori Level 4 tertinggi.
Sejak awal pandemi, Singapura telah memiliki 59.157 kasus dan 29 kematian, menurut data dari Pusat Sumber Daya Virus Corona Johns Hopkins.
Semua turis wajib tes PCR di bandara