TRIBUNTRAVEL.COM - Kebakaran terjadi di sebuah gedung yang sedang dibangun di Institut Serum India pada Kamis (21/1/2021).
Lembaga ini memproduksi vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca yang disetujui oleh pejabat kesehatan Inggris untuk memerangi pandemi Covid-19.
Melansir laman People, Jumat (22/1/2021), kebakaran yang terjadi di pabrik pembuat vaksin terbesar di dunia tersebut turut memakan korban jiwa.
Setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, mereka menemukan lima mayat dari daerah tersebut.
Para petugas meyakini bahwa korban tersebut adalah para pekerja konstruksi, menurut Associated Press.
Baca juga: Singapore Airlines Berencana Jadi Maskapai Pertama di Dunia yang Tervaksinasi Penuh
Adar Poonawalla, CEO Serum Institute, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui Twitter-nya setelah kejadian tersebut.
"Kami baru saja menerima beberapa kabar terbaru yang menyedihkan, setelah penyelidikan lebih lanjut kami mengetahui bahwa sayangnya ada beberapa korban jiwa dalam insiden itu," katanya dalam tweet itu.
"Kami sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada anggota keluarga almarhum," tambah Poonawalla.
Pria berusia 40 tahun, yang ayahnya mendirikan Serum Institute pada 1966, mengatakan ketersediaan vaksin tidak akan terpengaruh oleh insiden mematikan tersebut.
"Saya ingin meyakinkan semua pemerintah dan publik bahwa tidak akan ada kehilangan produksi vaksin karena ada gedung tempat produksi lain sebagai cadangan untuk menangani kemungkinan seperti itu di @SerumInstIndia," tweetnya.
Menurut BBC, India berada di belakang Amerika Serikat (AS) untuk jumlah infeksi virus korona tertinggi di dunia.
Mereka berharap 300 juta orang di negara itu telah divaksinasi pada Agustus 2021 nantinya.
Hingga Kamis sore, ada lebih dari 24,5 juta kasus Covid-19 di AS, dan ada 408.130 kematian terkait virus corona, menurut database New York Times.
Nenek Berusia 90 Tahun Ini Menjadi Pasien Pertama di Dunia yang Menerima Suntikan Vaksin Covid-19
Seorang nenek berkebangsaan Inggris berusia 90 tahun menjadi pasien pertama di dunia yang menerima vaksin Covid-19.