Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pria yang Tolak Pakai Masker di Pesawat Jepang Ditangkap 4 Bulan Kemudian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat yang hendak lepas landas

Seorang penumpang gelap yang berpegangan pada bagian bawah sebuah jet jumbo dan selamat dalam penerbangan 11 jam 5.639 mil dari Afrika Selatan ke London berbicara untuk pertama kalinya.

Dia ingat bagaimana dia bangun dari koma beberapa bulan kemudian untuk mengetahui sahabat yang ikut bersamanya telah jatuh 5.000 kaki dari pesawat dan tewas.

Themba Cabeka, yang identitasnya terungkap untuk pertama kalinya, tidak sadarkan diri di rumah sakit selama enam bulan setelah ditemukan di darat di Bandara Heathrow.

Dia telah kekurangan oksigen dan mengalami suhu -60C saat jet British Airways terbang dari Johannesburg pada 18 Juni 2015.

Hanya beberapa menit sebelum mendarat, Carlito Vale - temannya yang ikut bersamanya berpegangan ke lengkungan roda Boeing 747-400 - jatuh dari BA Penerbangan 54.

Tubuhnya ditemukan di unit pendingin udara dari sebuah blok perkantoran di Richmond, enam mil dari Heathrow, melansir dari dailymail.

Cabeka, 30, mengenang: 'Ketika pesawat terbang, saya bisa melihat tanah, saya bisa melihat mobil, saya bisa melihat orang kecil. Setelah beberapa saat, saya pingsan karena kekurangan oksigen. Hal terakhir yang saya ingat setelah pesawat lepas landas adalah Carlito berkata kepada saya: "Ya, kita berhasil." '

Dia mengatakan bahwa ketika dia sadar dari komanya, seorang petugas polisi menunjukkan kepadanya paspor Carlito dan bertanya: 'Apakah kamu kenal dia?'
Dia menjawab: 'Tentu saja saya kenal dia. Itu temanku, Carlito. '

Petugas itu mengatakan kepadanya: 'Dia tidak pernah berhasil. Dia jatuh di atas gedung. '

Ada 109 percobaan penumpang gelap yang tercatat di seluruh dunia.

London menjadi salah satu tujuan paling populer - tetapi hanya 24 orang yang mengambil kesempatan untuk mendaratkan pesawat selamat.

Korban pertama yang diketahui adalah Bas Wie, 12, yang bersembunyi dalam penerbangan dari Indonesia ke Australia pada 1946.

Hanya dua orang yang masih hidup setelah pergi ke Inggris: Pardeep Saini, seorang mekanik mobil dari Punjab, yang menempuh penerbangan sepuluh jam dari Delhi ke London pada 1996, dan Cabeka.

Bahkan sekarang, 25 tahun setelah petualangannya, Saini - sekarang menikah dan bekerja sebagai sopir di Heathrow - sering mengalami trauma dengan pengalamannya, di mana adik laki-lakinya mati beku.

Pesawat Lepas Landas (Unsplash/sebastiangrochowicz)

Sedikit yang diketahui tentang Cabeka sampai produser Channel 4 Rich Bentley melacaknya ke sebuah flat di Liverpool untuk sebuah film dokumenter, The Man Who Fell From The Sky.

Halaman
1234