Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Wisata

9 Cagar Budaya di Kota Jambi, Ada Candi Siloksipin hingga Bunker Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cagar budaya Candi Kethek

Terletak di kawasan pemukiman tradisional seberang dan pada masa lalu merupakan makam para bangsawan melayu. Makam tertua terlihat dari bentuk nisannya yang bertipe Aceh, diperkirakan berasal dari abad ke XIV Masehi.

Makam tua lainnya yaitu tiga buah makam dengan nisan terbuat dari kayu, dua diantaranya berukiran huruf Arab berbahasa Melayu bernama Sayyid Husain bin Ahmad dengan angka tahun 1178 H/1652 M dan Sayyid Qasim bin husein berangka tahun 1186 H/1765 M.

– Rumah Batu Olak Kemang, terletak di Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.

Bangunan ini merupakan rumah kediaman Sayyid Idrus bin Hasan Al-Djufri yang bergelar Pangeran Wiro Kusumo. Seorang keturunan Arab/Yaman yang mendapat kedudukan penting di Kesultanan Jambi.

Disamping itu Beliau merupakan besan dari Sultan Thaha Syaifudin. Sayyid Idrus wafat tahun 1902 dan rumah tersebut dihuni keturunannya. Keunikan Rumah Olak Kemang terdiri dari dua lantai, mempunyai arsitektur perpaduan Melayu, Eropa, dan Cina.

Unsur lokal berupa rumah panggung, pengaruh Cina pada bentuk atap, gapura dan ornament-ornamen berbentuk naga, awan, bunga, dan arca singa. Unsur Eropa terlihat dari tiang-tiang panggung dari bahan batu bata dan semen berbentuk pilar menyangga bangunan atasnya.

Lantai bawah dilapisi ubin terakota dan pada lantai kedua papan kayu. Kedua lantai dihubungkan dengan tangga semen layaknya rumah bertingkat yang banyak dipakai bangunan indis.

– Makam Sayyid Idris (Pangeran Wiro Kusumo), terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya di Rumah Batu Olak Kemang, berada di lingkungan kompleks Masjid Ak-Ikhsaniyah.

Pada masa lalu kedua bangunan tempat tinggal dan masjid merupakan satu kompleks, namun pada saat ini sudah dipenuhi tempat tinggal penduduk dan terdapat sekolah pesantren Ass’ad.

Keunikan dari makam Sayyid Idrus, yaitu jirat dan nisannya terbuat dari batu pasiran yang didominasi ukiran hiasan bunga teratai.

4. Makam Raden Muhammad Thahir (Raden Matthaher)

Makan Raden Muhammad Thahir merupakan salah satu pejuang Jambi saat melawan mauknya kolonialisme Belanda di Jambi.

Semasa hidupnya beliau melanjutkan perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin untuk terus bertempur menentang Belanda atas pendudukan di wilayah Kesultanan Jambi.

Setelah beliau wafat, dimakamkan dilokasi yang kini berada di Jl. Kampung Baru, Kelurahan Solok Sipin, Kecamatan Telainapura, Kota Jambi atau masih satu kompleks dengan Taman Makam Rajo-Rajo.

5. Klenteng Hok Tek

Halaman
1234