Komplek makam dikelilingi pagar berupa dinding bata berukuran besar (seperti bata candi) dan saat ini hanya tersisa sebagian.
3. Kawasan Cagar Budaya Jambi Seberang
Kawasan cagar budaya Jambi Seberang terletak di tepian Sungai Batanghari, tepatnya di seberang kawasan perniagaan modern Kota Jambi.
Sungai Batanghari yang membelah Kota Jambi secara alamiah, seolah menjadi pembatas kedua kawasan ini.
Pada kawasan modern dominasi perkotaan tampak dari pertokoan, pasar, dan pusat bisnis modern, sedangkan pada tepi Batanghari sisi seberang merupakan kawasan pemukiman tradisional Jambi dengan dominasi rumah-rumah tradisional Jambi, berupa rumah panggung kayu yang didukung komunitas homogin keturunan Arab-Melayu Jambi, berlatar belakang budaya Islam.
Kentalnya budaya Islam tercermin dari beberapa bangunan, seperti tempat tinggal, kompleks makam Islam, bangunan ibadah, serta sekolah Islam (madrasah/pondok pesantren).
Bangunan benda cagar budaya tersebut, diantaranya:
– Madrasah Nurul Iman, terletak di Jl. KH. Qodir Ibrahim, Kel. Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.
Madrasah ini didirikan pada tahun 1915 diatas tanah seluas 2.935 m² dengan luas bangunan 1400 m².
Arsitektural bangunan merupakan perpaduan gaya indis dengan rumah panggung tradisional. Unsur indis terlihat pada atap berbentuk pelana dengan tingkat kemiringan yang tinggi, jendela dan pintu berukuran besar, serta ventilasi berjajar yang berfungsi untuk sirkulasi udara.
Sementara elemen lokal terlihat pada bentuk bangunan panggung dengan dinding dihiasi ukiran terawangan sulur-suluran dan sinaran.
– Madrasah Nurul Islam, terletak di Jl. KH. Qodir Ibrahim Kelurahan Tanjungpasir Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.
Madrasah ini didirikan pada tahun 1915 oleh Kemas Haji Muhammad Saleh dengan luas bangunan 458,78 m² di atas tanah seluas 12.160 m².
Arsitektur merupakan perpaduan gaya tradisional dan Kolonial.
– Makam Bangsawan Melayu, terletak di Kelurahan Tahtulyaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi.