Di mana gerombolan pendukung Trump menembus pintu masuk dan menyerbu gedung.
Pekan lalu, Alaska Airlines melarang 14 penumpang yang menolak memakai masker dan melecehkan anggota kru di pesawat dari DC ke Seattle.
Dan pada hari Kamis, American Airlines mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan lagi menyajikan alkohol dalam penerbangan ke dan dari wilayah DC sebagai tindakan pencegahan, hanya satu hari setelah pendukung Trump dalam penerbangan dari Texas ke DC bentrok dengan penumpang lain setelah mendarat di Bandara Internasional Dulles.
Tonton juga:
Menanggapi peristiwa minggu lalu, Sara Nelson, presiden Association of Flight Attendants-CWA (AFA-CWA), sejak itu menyerukan larangan siapa pun yang berpartisipasi dalam tindakan kekerasan dan menghasut di Capitol, Mendesak pemerintah AS untuk mendiskualifikasi orang-orang ini dari kebebasan terbang.
Menanggapi keprihatinan AFA-CWA, Administrator FAA Steve Dickson mengatakan pada hari Sabtu bahwa FAA akan mengambil tindakan penegakan hukum yang kuat terhadap penumpang yang mengganggu, dengan hukuman mulai dari denda moneter hingga hukuman penjara.
Pada hari yang sama, FAA menuliskan tweet bahwa pelanggaran semacam itu dapat mengakibatkan denda hingga 35.000 dolar AS (Rp 496 juta).
"Undang-undang federal melarang Anda untuk menyerang secara fisik atau mengancam untuk menyerang kru secara fisik, dan siapa pun, di dalam pesawat. Anda dapat dikenakan denda hingga 35.000 dolar AS dan penjara karena tindakan tersebut," tulis FAA dalam akun Twitternya.
Baca juga: Bisakah Pesawat Terbang Lakukan Pendaratan Darurat di Permukaan Air? Begini Penjelasannya
Baca juga: Hindari Sakit Perut, 5 Makanan Ini Sebaiknya Jangan Dikonsumsi Sebelum Naik Pesawat
Baca juga: Dua Penerbangan Ditunda Setelah Pesawat dan Truk Katering Terlibat Kecelakaan
Baca juga: Sriwijaya Air SJ182 Berusia 26 Tahun, Berapa Rata-rata Usia Pesawat yang Beroperasi di Indonesia?
Baca juga: Kisah 2 Pesawat yang Berhasil Lakukan Pendaratan Darurat di Atas Sungai, Indonesia dan Amerika
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)