Senada dengan Kemenhub, Suryanto mengatakan, usia sejatinya tak berpengaruh pada kelaikan pesawat untuk terbang selama pesawat tersebut dirawat sesuai aturan.
"Jadi berapa pun umurnya, kalau pesawat itu dirawat sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam hal ini dari Ditjen Perhubungan Udara, harusnya tidak ada masalah," ujar dia.
Kelayakan pesawat didukung dengan pemeriksaan dan pengecekan rutin yang dilakukan secara berkala, baik setiap hari maupun setiap pekan.
Usia pesawat pengaruhi kerusakan tersembunyi
Pengamat Penerbangan Budhi Muliawan Suyitno juga menyoroti usia pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Berbeda dengan Suryanto, Menteri Perhubungan di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu justru mengatakan hal yang sebaliknya.
“Semakin tua usia pesawat itu, akan semakin banyak kerusakan atau malfunction yang tersembunyi. Ini masalahnya,” ujar mantan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, seperti dikutip TribunTravel dari Tribunnews.
Ia melanjutkan, semakin tua usia pesawat, metode perawatan dan pengawasan harus semakin ketat.
"Ini kembali pada bagaimana best practice yang dilakukan oleh maskapai dan pengawasan dari regulator,” jelasnya.
Pilot juga harus melakukan pemeriksaan detail terhadap pesawat dan catatan penerbangan dari pilot terdahulu untuk mengetahui kondisi pesawat yang tercatat di buku perawatan dan pengoperasian.
Baca juga: Selalu Dicari Usai Tragedi Kecelakaan Pesawat, Apa Itu Black Box?
Baca juga: Syarat Bepergian Naik Mobil Pribadi Selama PSBB Jawa-Bali
Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Penerbangan ke Yunani dengan Tarif Cuma Rp 3 Ribuan
Baca juga: Rute Sriwijaya Air SJ182 Bisa Ditampilkan Secara 3D Melalui Google Earth
Baca juga: Fakta di Balik Sriwijaya Air SJ 182 yang Hilang Kontak, Sempat Delay Akibat Hujan Deras
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)