Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Ikan Buntal, Ikan Mematikan yang Banyak Diincar di Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sajian ikan buntal yang dijadikan sashimi

Satu-satunya pengobatan adalah menunggu sampai tubuh mengeluarkan racun secara alami dari sistemnya.

Di masa lalu, ada banyak kasus yang dilaporkan tentang keracunan ikan buntal di antara manusia. 

Sajian kuliner fugu khas Jepang (Gambar oleh takedahrs dari Pixabay)

Faktanya, rekor paling awal adalah Kapten Cook.

Konon Kapten Cook dan krunya jatuh sakit setelah memakan hati ikan buntal saat berlayar melintasi Samudra Pasifik pada tahun 1774.

Saat ini, kebanyakan kasus dilaporkan di Jepang, di mana ikan buntal dianggap sebagai makanan lezat. 

Ikan buntal umumnya dikenal sebagai "Fugu" di wilayah ini, dan dagingnya diiris dan disajikan dalam berbagai hidangan. Dulu, ribuan warga Jepang kehilangan nyawa setelah mengkonsumsi daging fugu. 

Antara 1886 dan 1963, 6.386 kasus keracunan fugu terdaftar di wilayah tersebut, di mana 59% di antaranya mengakibatkan kematian. Namun, dengan meningkatnya kesadaran dan peraturan yang lebih ketat, Jepang telah memusnahkan jumlah kematian. 

Saat ini, fugu hanya disiapkan oleh koki yang sangat terlatih dan berlisensi yang tahu bahwa satu potong yang salah dapat menyebabkan kematian pelanggan mereka.

Baca juga: Seorang Anak di Buleleng Bali Keracunan Keripik Kulit Ikan Buntal, Berikut 5 Fakta Bahanyanya

Baca juga: Berusia 100 Tahun, Restoran Ikan Buntal Pertama di Osaka Tutup Permanen Akibat Pandemi

Baca juga: Icip Lezatnya Ikan Buntal, Kuliner Mahal Sekaligus Mematikan di Dunia

Baca juga: Fakta Unik Ikan Buntal, Hidangan Sangat Beracun yang Harganya Mahal

Baca juga: Ingin Mencoba Ikan Buntal Tanpa Takut Keracunan, Coba Kunjungi Restoran yang Ada di Jepang Ini

Ambar Purwaningrum/TribunTravel