Dalam surat pengakuannya, dia menulis: “Maafkan saya karena telah menjadi orang Amerika yang brengsek dan mengambil sesuatu yang bukan milik saya untuk diambil. Saya merasa tidak enak karena tidak hanya mengambil sesuatu dari tempatnya yang semestinya, tetapi juga menempatkan tulisan di atasnya."
Selama bertahun-tahun, begitu banyak relik yang dicuri telah dikembalikan ke Pompeii, bersama dengan surat-surat yang menyatakan rasa bersalah, sehingga sebuah museum yang memamerkan artefak tersebut didirikan.
Ada juga sebuah surat berbahasa Inggris yang bertuliskan: "Saya ingin mengembalikan batu ini ke situs arkeologi. Pacar saya mengambilnya selama liburan kami di bulan Agustus dan saya merasa agak salah tentang itu."
Sementara surat lain dalam bahasa Italia berbunyi, "Saya mengambil barang ini pada Agustus 1975, kesalahan masa muda."
Menurut seorang petugas arkeologi museum di Italia, Dr Agnese Pergola, pencurian artefak semacam ini dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
"Bukan hanya karena penghapusan artefak, yang merupakan kejahatan, tetapi justru karena sepotong sejarah yang tidak dapat direkonstruksi hilang," ujar dia.
Baca juga: Lebih dari 200 Turis Asal Inggris Tinggalkan Karantina saat Liburan di Swiss
Baca juga: Kopilot Pingsan saat Terbang, Pesawat Ini Terpaksa Lakukan Pendaratan Darurat
Baca juga: Bukan Rute Jalan, Google Maps Street View Malah Dapatkan Gambar Wanita Tanpa Busana
Baca juga: Kesal Penerbangannya Dibatalkan, Pria Ini Tinju Wajah Penumpang Lain di Bandara
Baca juga: Bisakah Donald Trump Mendapatkan Bandara dengan Nama Miliknya?
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)