Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Terbang Melintasi Abu Vulkanik Berbahaya Bagi Pesawat, Ini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat

Ini dapat mencakup kerusakan pada mesin, bilah turbocompressor, atau kaca depan kokpit.

Memang hal itu belum tentu menjadi risiko keselamatan utama, tetapi perlu dipertimbangkan untuk pemeliharaan dan biaya yang signifikan.

Risiko paling serius adalah dari abu yang meleleh di mesin.

Abu dapat menyatu di mesin dan menempel pada bilah atau bagian lain.

Hal ini disebabkan titik leleh elemen kaca abu yang lebih rendah dari suhu pengoperasian mesin.

Abu cair kemudian dapat membeku ketika bersentuhan dengan komponen pembakaran dan turbin yang didinginkan.

Penumpukan tersebut dapat menyebabkan mesin mati.

Ilustrasi pesawat terbang melalui abu vulkanik. (unsplash/juliandufort)

Inilah yang terjadi pada British Airways 747 di atas Indonesia (dan beberapa penerbangan lainnya sejak itu).

Penerbangan itu juga kehilangan hampir semua penglihatan karena abrasi pada kaca depan kokpit.

Abu juga berpotensi merusak bagian struktural lain badan pesawat atau roda pendaratan.

Seperti dicatat oleh Survei Geologi Amerika Serikat, itu dapat mencemari bahan bakar, sistem air, atau merusak avionik pesawat.

Pesawat Sebaiknya Menghindari Abu Vulkanik

Secara keseluruhan, ini adalah daftar atau masalah yang panjang dan berbahaya.

Itulah sebabnya, hingga saat ini pesawat berusaha menghindari terbang menembus abu vulkanik.

Pemantauannya cukup sulit, karena abu vulkanik tidak muncul di sistem cuaca dalam pesawat dan tidak terlihat sama sekali pada malam hari.

Halaman
123