Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bahayakah Pesawat Melintas di Sekitar Letusan Gunung Berapi dan Menembus Abu Vulkanik?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Taal, meletus setelah tertidur 43 tahun.

TRIBUNTRAVEL.COM - Letusan Gunung berapi rupanya tak hanya menganggu masyarakat sekitar tapi juga aktivitas penerbangan.

Ada sejumlah kasus dalam beberapa tahun terakhir di mana letusan gunung berapi dan abu vulkanik memiliki efek yang signifikan pada penerbangan.

Lantas, seberapa berbahayanya letusan gunung berapi dan abu vulkanik bagi penerbangan pesawat?

Dilansir dari laman Simple Flying, Sabtu (26/12/2020), beberapa tahun terakhir telah terlihat sejumlah kasus gangguan penerbangan akibat aktivitas vulkanik.

Baca juga: Deretan Orang yang Selamat dari Situasi Mematikan, Ada yang Sembunyi di Roda Pesawat Selama 5 Jam

Misalnya letusan Eyjafjallajökull Islandia pada tahun 2010 yang menyebabkan penutupan wilayah udara di seluruh Eropa dan gangguan besar-besaran pada penerbangan Eropa dan Amerika selama beberapa minggu.

Letusan gunung berapi juga menyebabkan perubahan regulasi dan keselamatan penerbangan.

Pada Januari 2020 misalnya, terjadi letusan gunung berapi di Filipina yang menambah masalah penerbangan.

Untungnya, tidak ada kerugian pesawat secara langsung akibat abu vulkanik, menurut IATA.

Namun, ada beberapa insiden serius, salah satunya yang paling terkenal adalah British Airways 747 yang terbang melalui awan abu gunung berapi di Indonesia pada tahun 1982.

Dilaporkan, empat mesin pesawat mati, tetapi setelah turun berhasil hidup kembali dan mendarat dengan selamat di Jakarta.

Kerusakan Akibat Abu Vulkanik

Ilustrasi erupsi gunung berapi (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)

Letusan gunung berapi seringkali menghasilkan abu vulkanik, dan ini berbahaya bagi pesawat terbang.

Abu vulkanik terdiri dari partikel kecil batu dan kaca yang dihancurkan.

Di mana partikel tersebut menyebar ke udara melalui ledakan vulkanik dan kemudian terbawa angin untuk jarak yang berpotensi jauh.

Abu vulkanik bersifat keras dan kasar serta dapat menyebabkan kerusakan pada banyak bagian pesawat terbang.

Halaman
123