Pada Jumat (25/12/2020), asteroid ini akan lewat dekat Bumi dalam jarak 7,9 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan, atau setara 3 juta kilometer.
"Asteroid ini tidak memiliki potensi untuk bertabrakan dengan Bumi, setidaknya hingga satu abad ke depan," kata Marufin kepada Kompas.com, Senin (30/12/2020).
6. Deklinasi Utara Maksimum Bulan, 30 Desember
Pada 30 Desember 2020, bukan akan berada pada deklinasi maksimum Utara pada pukul 14.53 WIB dengan jarak geosentris 392.141 kilometer.
Sementara, iluminasinya adalah 99,94 persen pada fase Purnama, dan magnitudo visual atau tampak keterangan terlihat yaitu -12,66, serta lebar sudut 30.45 menit busur.
"Deklinasi maksimum utara bermaknsa Bulan terletak pada posisi paling utara dari ekuator langit, sebagaimana solstis Juni pada Matahari," ucap dia.
Deklinasi Bulan ketika mencapai maksimum bervariasi antara 18,3 derajat hingga 28,6 derajat.
Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang memiliki kemiringan 5,15 derajat terhadap ekliptika dan sumbu rotasi Bumi yang memiliki kemiringan 23,45 derajat.
Tonton juga:
7. Fase Bulan Purnama, 30 Desember
Lapan menyebutkan bahwa puncak Bulan Purnama kali ini terjadi pada tanggal 30 Desember 2020, tepatnya pukul 10.28 WIB.
"Bagi wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Tengah, puncak purnama akan beriringan dengan tengah hari," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fenomena Langit di Pengujung Tahun 2020, Catat Tanggalnya"
Baca juga: Hujan Meteor, Gerhana Matahari, dan Fenomena Langit Langka Akan Terjadi Bulan Ini
Baca juga: NASA Rilis Video Detik-detik Jatuhnya Meteor 10 Kali Bom Hiroshima di Langit Laut Bering
Baca juga: Kejatuhan Batu Meteor di Atap Rumah, Pria Asal Sumatera Utara Jadi Miliarder Dadakan
Baca juga: Pria Ini Jadi Miliarder Dadakan Usai Batu Meteor Jatuh Menimpa Rumahnya, Kisahnya Viral di Medsos
Baca juga: 5 Tahun Dicuri, Meteorit Berusia Lebih dari 4 Miliar Tahun Ini Dikembalikan ke Pemiliknya