Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Catat! PT KAI Tak Bakal Terima Hasil Rapid Test dari 3 Klinik di Sekitar Stasiun Pasarsenen Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perjalanan Kereta Api Indonesia

Di mana ada lima petugas rapid test di siang hari dan lima petugas di sore hari.

"Jadi dalam sehari ada 10 petugas rapid test kami siagakan," ujar Edi.

Tiga orang ditangkap polisi karena kedapatan menjadi calo surat hasil rapid test antibodi, yang menjadi syarat bepergian menggunakan kereta api jarak jauh. (Warta Kota/Desy Selviany)

Pemudik meningkat

Penambahan itu dilakukan karena terjadi peningkatan jumlah penumpang, di masa mudik Natal dan Tahun Baru.

Kenaikan jumlah penumpang mulai terlihat Jumat (18/12/2020)).

Pada hari Jumat (18/12/2020) jumlah penumpang KAI dalam sehari mencapai 19.000 penumpang dari 70 perjalanan.

Sementara di hari Sabtu (19/12/2020) jumlah penumpang KAI mencapai 18.000 penumpang dari 66 perjalanan.

Sedangkan di hari Sabtu (20/12/2020) sampai pukul 08.00, ada 18.700 penumpang dari 72 perjalanan.

Modus operandi

Sementara itu, setelah menangkap tiga penjual surat hasil rapid test abal-abal, polisi sudah mengantongi nama tiga klinik yang dipakai ketiga calo itu.

"Terkait klinik masih kami dalami, jadi belum dapat kami ungkap. Nanti kabur pelakunya. Jadi disini kami tangkap calonya dulu," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, Minggu (20/12/2020).

Modus operandi para calo ini, kata Heru, untuk sementara ini diduga menawarkan jasa pembuatan rapid test dalam waktu singkat.

Para calo memanfaatkan situasi Stasiun Pasarsenen yang ramai, sehingga kerap terjadi antrean di fasilitas rapid test.

Jasa calo itu, menurut Heru, terhitung jauh lebih mahal dibanding jasa rapid test di stasiun.

Jasa ojek sebesar Rp 50.000 untuk mengantarkan ke klinik rapid test. Sementara jasa rapid test dibandrol Rp 95.000.

Halaman
123