Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Misteri Penerbangan Sepanjang Masa, Pilot Bunuh Diri hingga Tabrakan Antar Pesawat

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pesawat.

Itu adalah Boeing 767 raksasa bermesin ganda dengan 217 orang di dalamnya.

Pesawat lepas landas dari Bandara Kennedy, New York menuju Kairo.

Semua 217 orang di dalamnya tewas. Di antara penumpang ada sekelompok besar perwira militer Mesir.

Oleh karena itu, muncul kecurigaan bahwa pesawat tersebut menjadi sasaran musuh Mesir.

Menurut otoritas udara Amerika, itu adalah kasus bunuh diri oleh co-pilot Gamil al-Batouti.

Saat memulihkan perekam suara kokpit, otoritas Amerika mengetahui hal itu sebelum pesawat mulai turun pertama.

Gamil terdengar berulang kali mengatakan dalam bahasa Arab, "Saya mengandalkan Tuhan" karena itu menandakan co-pilot melakukan bunuh diri.

Namun, otoritas Mesir menolak teori ini sepenuhnya.

Mereka menemukan bahwa kegagalan mekanisme kontrol menyebabkan kejadian fatal.

Bentrokan teori antara pihak berwenang Amerika dan Mesir ini menyebabkan kebingungan tentang penyebab kecelakaan itu.

4. Selama latihan, sebuah B47 Stratojet bertabrakan dengan pesawat lain

Pesawat B47 Stratojet sarat dengan senjata nuklir 1,69 megaton.

Untuk mendaratkan penerbangan, pesawat harus segera meringankan beban.

Jadi, pilot mengeluarkan senjata nuklir tersebut.

Tim pencari tidak pernah menemukan senjata itu lagi.

Setelah hampir tujuh jam latihan, sebuah pesawat B-47 Stratojet terbang di atas Hampton County, AS pada tanggal 2 Februari 1958.

Mayor Howard Richardson mengemudikan pesawat tersebut.

Tiba-tiba, pesawat tersebut bertabrakan dengan jet F-86 Sabre USAF.

Howard, di pesawat B-47, mencoba mendaratkan pesawatnya dengan selamat.

Howard segera menyadari bahwa dia perlu meringankan bebannya untuk meningkatkan peluangnya mendarat dengan selamat.

Beban itu adalah bom hidrogen hampir 4 ton.

Pesawat B-47 berhasil mendarat hanya dalam satu kali percobaan, setelah Howard membuang bom tersebut.

Hal ini menyebabkan pencarian besar-besaran bom hidrogen di Samudra Atlantik.

Sementara beberapa mengklaim bahwa bom itu berfungsi penuh, yang lain mengatakan bahwa itu dinonaktifkan.

Pada 16 April, militer mengumumkan bahwa pencarian tidak berhasil.

Pada tahun 2004, pensiunan Letnan Kolonel Derek Duke mengklaim telah menemukan kemungkinan tempat peristirahatan bom tersebut.

Namun, hingga saat ini bom tersebut belum ditemukan.

5. Lima pembom torpedo TBM Avenger lepas landas dari Florida pada tanggal 5 Desember 1945

Selama perjalanan mereka, kapten menyadari bahwa kompasnya tidak berfungsi.

Setelah beberapa waktu, pengontrol udara kehilangan kontak dengan pesawat.

Lebih dari seratus pesawat mencari kelima pesawat tersebut, tetapi mereka tidak pernah ditemukan.

Lima pembom torpedo TBM Avenger, secara kolektif disebut 'Flight 19' lepas landas dari sebuah stasiun udara di Florida pada tanggal 5 Desember 1945.

Mereka akan melakukan uji coba pemboman.

Letnan Charles C. Taylor memimpin misi tersebut.

Pesawat-pesawat itu terbang dengan mulus, tanpa gangguan apapun.

Tepat sebelum mereka kembali, Penerbangan 19 menjatuhkan bom latihan mereka.

Namun, ketika mereka berbelok ke utara untuk menempuh tahap kedua dari perjalanan, mereka mendapati diri mereka dalam situasi yang aneh.

Charles merasa kompasnya telah berhenti bekerja.

Dia memberi tahu pihak berwenang bahwa pesawat Penerbangan 19 mungkin terbang ke arah yang salah.

Kesulitan mereka bertambah ketika hujan mulai turun disertai angin kencang dan awan.

Charles memerintahkan pesawat untuk bergerak ke timur.

Jadi, semua pesawat lain mengikutinya.

Tonton juga:

Namun, pada malam hari, tidak ada satu pun pesawat yang bisa dihubungi.

Pesawat pencari mencoba untuk mencari patroli yang hilang tetapi tidak terjadi apa-apa.

Hilangnya ini menyebabkan munculnya banyak teori seputar Segitiga Bermuda.

Pada 2007, Peter Leffe, pakar penerbangan, mengaku telah memecahkan kasus tersebut.

Dia merasa Charles bingung dengan lokasinya dan membuat keputusan yang salah.

Ini karena kesalahannya sehingga semua pesawat menghilang.

Namun, belum ada pernyataan resmi yang dirilis mengenai hilangnya mereka, menjadikannya salah satu misteri penerbangan terbesar yang belum terpecahkan.

Baca juga: Jadwal Penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Surabaya PP Selama Desember 2020

Baca juga: Restoran Taco Bell Indonesia Resmi Dibuka, Ini 10 Fakta Taco yang Belum Banyak Orang Tahu

Baca juga: Tertimpa Mesin Pesawat, Mekanik Maskapai American Eagle Tewas

Baca juga: Terlambat Dapatkan Hasil Tes PCR, Wanita Ini Ditolak Naik ke Pesawat, Ini Tanggapan Pihak Maskapai

Baca juga: Jangan Pakai Tisu Antibakteri untuk Bersihkan Meja Lipat di Pesawat, Pramugari Ini Ungkap Alasannya

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)