Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pilot Ini Ceritakan Dirinya Pernah Tersedot Keluar dari Jendela Kokpit 30 Tahun Lalu

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pilot duduk di ruangan kokpit pesawat, Selasa (17/11/2020).

"Kakinya macet ke depan, memutus sambungan autopilot, dan pintu penerbangan bersandar pada kontrol, membuat pesawat meluncur ke bawah dengan kecepatan hampir 650 kmh melalui beberapa langit paling padat di dunia."

Ilustrasi ruang kokpit pesawat, Sabtu (29/8/2020). (Pixabay/imcockpit)

Perlahan, Ogden menyelinap keluar jendela untuk memegangi kapten pilot dan untungnya kru kabin lain bernama John Heward melihatnya dan lari ke arah mereka untuk meraih sabuk pengaman kapten.

Ogden menambahkan, "Saya masih memegangi kapten Lancester, tapi kekuatan lengan saya semakin melemah dan kemudian dia terpeleset. Saya pikir saya akan kehilangan dia, tapi dia akhirnya membentuk huruf U melengkungkan badannya di sekitar jendela".

"Wajahnya membentur jendela dan darah mengucur dari hidung dan sisi kepalanya, lengannya mengibas dan tampak panjangnya sekitar 1,8 meter. Yang paling mengerikan, matanya terbuka lebar. Saya tidak akan pernah bisa melupakan pemandangan itu selama sisa hidup saya."

Sementara itu, co-pilot pertama, Alistair Atchison sedang berusaha mengambil alih kemudi untuk mengendalikan pesawat.

Bahkan kru kabin yang melihat kejadian itu telah yakin jika kapten pilot itu telah kehilangan nyawanya.

Ogden mengatakan, "Yang masih saya ingat adalah melihat Alistair Atchison, co-pilot itu sedang berjuang mengendalikan pesawat dan berteriak memberi peringatan 'Mayday!' 'Mayday!' lewat saluran radio".

Dengan bantuan kru kabin lain, Simon Rogers, mereka dapat membebaskan kaki Lancaster yang tersangkut dari mesin pengendali pesawat dan membawanya masuk lagi ke ruang kokpit.

"Hanya Tuhan yang tahu caranya, tapi saat itu terjadi, Atchison berhasil mengendalikan pesawat," imbuh Ogden.

Co-pilot Atchison juga berhasil melakukan pendaratan darurat di Southampon tanpa ada penumpang yang cedera.

Setelah pendaratan darurat di Bandara Southampton, Lancaster dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena dia mengalami patah lengan, radang dingin, dan memar di tubuhnya.

Tak hanya Lancaster, kru kabin Ogden juga mengalami sejumlah luka seperti disloksai bahu dan radang dingin.

TONTON JUGA:

"Saya membiarkan John mengambil alih urusan kabin dan saya berlari kembali untuk menjaga para penumpang, di mana semua penumpang telah mendengar suara ledakan itu. Untungnya, rekan saya, Sue Prince, telah menjaga mereka," tutur Ogden.

Dia melanjutkan, "Saya berteriak Brace! Brace!. Saat itu semua orang tahu betapa seriusnya situasi itu".

Halaman
123