Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gletser Greenland Hampir Mencair Seluruhnya karena Sensitif pada Kondisi Iklim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gletser, Selasa (10/11/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Gletser terbesar di Greenland bisa kehilangan lebih banyak es dibandingkan dari yang diperkirakan sebelumnya.

Itu merupakan sebuah perkembangan yang memiliki konsekuensi besar bagi laju kenaikan permukaan laut global, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan Selasa.

Diwartakan dalam CNN, Selasa (17/11/2020), lapisan es di Greenland itu sudah mencair dengan cepat.

Lebih lanjut lagi, hilangnya bongkahan es gletser di Greenland itu merupakan salah satu faktor utama meningkatnya permukaan laut.

Emisi gas rumah kaca yang membuat bumi lebih panas seperti karbon dioksida menjadi salah satu alasan mempercepat laju pencairan gletser ini.

Tapi yang belum diketahui para ahli adalah bagaimana gletser tersebut bisa cepat berubah di masa lalu, terutama di abad-abad sebelum catatan satelit ada.

Baca juga: Gletser di China Mencair Sangat Cepat, Ilmuwan: Kecepatan Penyusutan Ini Mengejutkan

Bagaimana gletser cepat mencair karena perubahan iklim di masa lalu dapat memengaruhi proyeksi para ilmuwan tentang cara mereka menanggapi pemanasan di masa depan.

Ilustrasi Gletser, Selasa (10/11/2020). (Flickr/Mark Jones)

Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, telah mengisi beberapa celah tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa gletser Greenland sangat sensitif terhadap kondisi iklim, dan telah kehilangan es pada akhir abad ke-19 serta awal abad ke-20 dengan cepat terlihat saat ini.

Dilaporkan, bagian Kutub Utara kemungkinan akan memiliki iklim yang lebih hangat pada abad ini.

Para ilmuwan memperlihatkan temuan mereka yang menunjukkan bahwa hilangnya es di Greenland itu dapat melebihi proyeksi kasus terburuk.

David Holland, seorang profesor matematika dan ilmu lingkungan di New York University dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan, temuan tim menunjukkan bahwa Arktik "sedang terpukul karena hilangnya daratan dan lautan esnya menutupi dunia yang memanas".

Dengan menggunakan foto-foto historis gletser Jakobshavn, Helheim dan Kangerlussuaq, tim menghitung kehilangan es (pencairan gletser) dari tahun 1880 hingga 2012.

Mereka memperkirakan bahwa jumlah es yang hilang dari tiga gletser ini saja bisa mengakibatkan kenaikan permukaan laut 8,1 milimeter.

Holland mengatakan bahwa sementara tiga gletser itu penting, mereka juga berfungsi sebagai proxy untuk sebagian besar gletser outlet lainnya di Greenland.

Ilustrasi Gletser Kutub Utara (Wallpapers4u.Org)
Halaman
123