Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gletser Greenland Hampir Mencair Seluruhnya karena Sensitif pada Kondisi Iklim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gletser, Selasa (10/11/2020).

Langkah tersebut juga memberi gambaran sekilas bagi ilmuwan tentang bagaimana perilaku gletser.

Lapisan es Greenland adalah tempat dinamis yang terus bergeser dan bergerak.

"Banyak yang menganggap bagian dalam lapisan es tersebut sebagai danau pegunungan," kata Moon.

Gletser outlet ini merupakan aliran yang mengalir keluar dari danau, membawa es menjauh bahkan bisa sampai ke laut.

Ketika bongkahan es pecah dari gletser dan mendarat di laut, itu dapat menaikkan permukaan laut.

"Ketiga gletser ini termasuk yang paling cepat bergerak di Greenland. Saat kita memikirkan gletser di sekitar tepi Greenland yang bertindak seperti ban berjalan (memindahkan es ke laut), ini adalah beberapa sabuk konveyor tercepat dan terbesar di lapisan es," kata Twila Moon, wakil ilmuwan utama di Pusat Data Salju dan Es Nasional di Boulder, Colorado, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Gletser juga menyimpan cukup banyak es untuk menaikkan permukaan laut global sekitar 1,3 meter.

Hilangnya es dari waktu ke waktu didorong juga oleh faktor perubahan alami seperti angin dan arus laut.

"Dan ketika air hangat mendekati gletser, mereka akan mencair," kata Holland.

Tetapi pemanasan yang disebabkan oleh manusia telah mengubah iklim dan mengubah cara angin dan lautan berinteraksi dengan lapisan es, itu juga turut memengaruhi jumlah es yang hilang.

Tim menemukan bahwa tingkat kehilangan es untuk Gletser Jakobshavn pada awal 1900-an sebanding dengan tingkat kehilangan yang sangat besar yang terlihat hari ini, dan untuk Gletser Kangerlussuaq, kehilangan es antara tahun 1880 dan 1930 sebenarnya lebih besar daripada hari ini.

Itu penting karena hasilnya menunjukkan bahwa gletser kehilangan sejumlah besar es pada saat suhu global yang lebih rendah daripada sekarang.

Di lain sisi, ketika ada manusia yang terus meningkatkan konsentrasi gas-gas yang memerangkap panas ini di atmosfer, bumi bisa menghangat hingga 3,7 derajat Celcius (6,66 derajat Fahrenheit) pada akhir abad ini.

Jika gletser telah kehilangan banyak es ketika suhu atmosfer dan laut lebih rendah serta cuaca bumi yang akan semakin menghangat di bawah emisi tinggi masa depan, para ilmuwan mengatakan temuan mereka dapat diartikan sebagai model yang digunakan untuk memprediksi hilangnya es Greenland di masa depan.

Itu juga dapat memengaruhi proyeksi kenaikan permukaan laut saat ini.

Halaman
123