Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jadi Syarat Wajib Saat Liburan, Banyak Wisatawan Beli Hasil Tes Covid-19 Palsu

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hasil tes virus corona. Gara-gara menjadi syarat wajib saat berlibur, banyak wisatawan membeli hasil tes Covid-19 palsu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Orang-orang tampaknya sangat ingin melakukan perjalanan ke luar negeri hingga melakukan banyak cara.

Satu di antaranya adalah membeli hasil tes Covid-19 palsu di pasar gelap.

Seperti yang diketahui, saat ini banyak negara yang mewajibkan wisatawan untuk membawa hasil tes Covid-19 negatif sebelum diijinkan masuk berkunjung.

Tetapi banyak orang yang mencoba menghindari aturan tersebut dengan membeli hasil tes palsu.

Baca juga: Tak Ada Visa Unlimited, Ini 5 Jenis Izin Tinggal yang Berlaku di Arab Saudi

Melansir laman Foxnews.com, Kamis (12/11/2020), hasil tes Covid-19 negatif palsu ini telah dilaporkan di Prancis, Brasil dan Inggris.

Menurut laporan dari The Washington Post, tidak semua wisatawan menggunakan hasil tes Covid-19 palsu karena protokol yang lebih canggih.

Pekan lalu, Pejabat Prancis menangkap enam pria dan satu wanita karena dilaporkan menjual hasil tes Covid-19 palsu kepada sejumlah wisatawan dengan harga berkisar 180 dolar AS-360 dolar AS (Rp 2,5 juta - Rp 5,1 juta) di Bandara Charles de Gaulle, Paris.

Bandara Charles de Gaulle Paris, Prancis (Flickr/ Alquiler de Coches)

Mereka dituduh melakukan pemalsuan, penggunaan pemalsuan dan keterlibatan dalam penipuan.

Penyelidikan hasil tes Covid-19 palsu ini dimulai pada September 2020 dengan ditemukannya seorang penumpang yang check-in untuk penerbangan ke Ethiopia dengan hasil tes Covid-19 negatif palsu.

Sementara itu, pejabat di Brasil menangkap empat wisatawan domestik pada 29 Oktober 2020 karena mereka diduga memalsukan hasil tes virus Corona untuk mengunjungi Kepulauan Fernando de Noronha.

Kedua pria dan wanita dari negara bagian Tocantins di Brasil ini naik jet pribadi ke pulau-pulau tersebut dan membawa hasil tes Covid-19 yang kadaluarsa.

Ketika petugas meminta untuk menguji ulang mereka, para wisatawan tersebut menolak dan menunjukkan hasil tes baru.

Namun ketika petugas menelepon laboratorium, mereka mengetahui bahwa dokumen tersebut palsu.

Bulan lalu, Lancashire Telegraph melaporkan bahwa orang-orang juga memalsukan hasil tes Covid-19 di Inggris.

Menurut surat kabar tersebut, seorang pria mengatakan dia dapat melakukan perjalanan ke Pakistan setelah seorang teman memberinya tes negatif dan dia mengubah dokumen tersebut dengan nama dan tanggal lahirnya.

Halaman
12