Teori Euler relevan, tetapi tidak semua orang mempercayainya.
Pada 2013, Yingjie Xia, seorang peneliti dari Institut Geodesi dan Geofisika di Wuhan, China, berteori sumber denyut selama 26 detik itu adalah aktivitas vulkanik.
Teorinya juga masuk akal.
Asal sinyalnya dekat dengan gunung berapi di pulau Sao Tome, dan setidaknya ada satu "mikroseisme" lain di tempat lain di dunia yang memiliki beberapa kesamaan dengan tempat ini.
Sayangnya belum ada satu pun dari kedua teori itu yang sepenuhnya menjelaskan apa itu "denyut nadi Bumi".
Mengapa suara yang dihasilkan tiap 26 detik hanya terjadi di Bight of Bonny?
Ombak menghantam garis pantai di seluruh dunia, dan ada banyak daerah lain dengan aktivitas seismik, apa istimewanya tempat ini?
Itulah pertanyaan yang belum pernah dijawab oleh siapa pun.
Ini bukan hanya teka-teki yang sulit dipecahkan, tetapi memang tidak terlalu menarik bagi seismolog.
"Ada hal-hal tertentu yang menjadi fokus kami dalam seismologi," jelas ahli gempa Doug Wiens.
"Kami ingin menentukan struktur di bawah benua, hal-hal seperti itu lebih penting."
Earth's Heartbeat hingga saat ini masih terus menjadi misteri sekaligus fenomena menarik yang belum dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sains.
Baca juga: Jangan Lewatkan Fenomena Mars Lebih Dekat dengan Bumi Malam Ini, Terjadi Lagi Tahun 2035
Baca juga: Peta Interaktif Ini Akan Menunjukkan Lokasi Jika Seseorang Terus Menggali Melewati Garis Tengah Bumi
Baca juga: Satu Kerangka T-Rex Terbesar di Bumi Akan Dilelang, Kini Dipamerkan di New York
Baca juga: Mengenal Point Nemo, Tempat Paling Terpencil di Bumi yang Tak Pernah Dikunjungi Manusia
Baca juga: Banyak Wisatawan Ingin Mengunjungi Tempat Terpanas di Bumi Hanya untuk Selfie di Dekat Termometer
TribunTravel.com/rizkytyas