Ada pula aturan wajib menjaga kebersihan dan kesehatan di area wisata selam. Dengan begitu, wisatawan tak boleh membuang masker atau sarung tangan sekali pakai secara sembarangan.
Pelaku usaha wisata selam sudah diwajibkan menyediakan tempat sampah khusus APD sekali pakai, sehingga masker dan sarung tangan sekali pakai harus dibuang di tempat sampah khusus tersebut.
Penanganan peralatan
Wisatawan juga harus menggunakan cairan penghalau embun (defogger) untuk masker selam, karena sekarang dilarang membasahi kaca masker selam dengan saliva (air ludah).
Berkaitan dengan peralatan selam, kini tak boleh lagi sembarangan meletakkan masker, snorkel, bcd, dan regulator secara sembarang, karena dikhawatirkan akan terkontaminasi virus.
Operator wisata selam diharuskan menyediakan tempat khusus penyimpanan alat selam bagi setiap peserta perjalanan wisata ini.
Karena itu wisatawan juga tertib menyimpan alat mereka di tempat yang sudah disediakan, supaya tidak tercampur dengan alat selam orang lain.
Peralatan selam juga harus dirakit secara lengkap sebelum dinaikkan ke kapal.
Isolasi
Bila terjadi kasus Covid-19 pada pelanggan dan.atau wisatawan selama melakukan aktivitas wisata selam, wisatawan harus mau mengikuti instruksi melakukan isolasi di ruangan tertentu, dan diperiksa petugas kesehatan setempat.
Baca juga: 5 Aktivitas Wisata Alam Seru di Indonesia, Mendaki Gunung hingga Menyelam
Baca juga: Perusahaan Amerika Serikat Tawarkan Pengalaman Menyelam ke Bangkai Kapal Titanic
Baca juga: Cerita Pendaki Bertemu Puma dengan Jarak Dekat, Ungkap Cara Menyelamatkan Diri
Baca juga: Cerita Seorang Spearfisher Berhasil Menyelamatkan Diri dari Serangan Buaya
Baca juga: Mau Wisata Menyelam di Tengah Pandemi? Ikuti 7 Panduannya Ini
Artikel ini telah tayang di Tribunwartakotatravel.com dengan judul Asyik, Diver Sudah Boleh Menyelam Lagi. Tapi Perhatikan Protokol Kesehatannya ya