Terumbu yang terlepas bergabung dengan tujuh terumbu karang lain yang diketahui berada di daerah tersebut.
Kawasan ini telah dipetakan sejak tahun 1800-an, yang paling terkenal adalah tempat bertelur penyu hijau di Pulau Raine .
“Penemuan tak terduga ini menegaskan bahwa kita terus menemukan struktur yang tidak diketahui dan spesies baru di lautan kita,” kata salah satu pendiri Schmidt Ocean Institute, Wendy Schmidt dalam rilisnya.
“Berkat teknologi baru yang berfungsi sebagai mata, telinga, dan tangan kami saat berada di laut dalam, kami memiliki kapasitas untuk menjelajah tidak seperti sebelumnya,” ujarnya.
Terumbu karang berukuran besar itu hanyalah salah satu temuan Schmidt Ocean Institute tahun ini.
Mereka juga menemukan taman karang dan kuburan laut dalam di Bremer Canyon Marine Park pada bulan Januari, makhluk laut terpanjang yang tercatat yakni siphonophore sepanjang 147 kaki di Ningaloo Canyon pada bulan April, dan ikan kalajengking Laut Karang yang langka pada bulan Agustus lalu.
Baca juga: 39 Fakta Unik Mauritius, Negara Afrika yang Dikelilingi Terumbu Karang Terbesar Ketiga di Dunia
Baca juga: Hari Kelautan Dunia, Ko Tao Ditunjuk Sebagai Pulau Cantik dengan Konservasi Terumbu Karang
Baca juga: Ekosistem Terumbu Karang Perlahan Terancam Rusak, Ini Penyebabnya
Baca juga: Aqua Blu dan 3 Kapal Wisata yang Pernah Diduga Rusak Terumbu Karang di Raja Ampat
Baca juga: 5 Hal yang Tak Boleh Kamu Lakukan Saat Berlibur ke Pulau Seribu, Termasuk Merusak Terumbu Karang
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)