Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengulik Kemewahan Burlington Bunker, Bunker Bekas Perang di Inggris yang Punya Eskalator

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruang operator telepon kabel di Burlington Bunker, Inggris. Salah satu yang termewah dan terbesar pada 1950-an.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pada akhir 2004, keberadaan sebuah bungker bekas perang di bawah Inggris akhirnya terungkap.

Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) pada Desember 2004 mengumumkan situs relokasi potensial bagi pemerintah jika terjadi perang nuklir tersebut telah dibuka klasifikasinya akhir tahun itu.

Ini menjadi pertama kalinya keberadaan Burlington Bunker diungkap ke publik.

Terletak di bawah kota Corsham, status bunker itu dirahasiakan ketat oleh militer Inggris selama sekitar 40 tahun.

Baca juga: Amankah Staycation di Hotel Saat Pandemi? Ini Kata Ahli

Burlington Bunker dibangun saat Barat mendapat ancaman perang nuklir pada 1950-an, ketika ketegangan antara negara-negara Barat dan Uni Soviet meningkat.

Kemudian pada 1955 Markas Besar Perang Pemerintah Pusat Inggris ditugaskan membangun tempat relokasi pemerintahan, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Burlington Bunker. (KEMENTERIAN PERTAHANAN INGGRIS (MOD) via BUSINESS INSIDER Studio siaran BBC di Burlington Bunker, Inggris.)

Proyek rahasia ini dikerjakan dengan memakai nama kode Subterfuge (Stockwell, Burlington, Turnstile, dan Eyeglass).

Sebagaimana dilaporkan sejarawan Nick Catford tentang Burlington Bunker, rencana darurat pada 1955 mengasumsikan Inggris akan dihantam 132 bom atom jika terjadi perang, dengan 35 di antaranya ditujukan ke London.

Para pakar memperkirakan bom-bom itu akan menewaskan sekitar 1,7 juta orang dan melukai 1 juta warga lainnya.

Diperkirakan juga dua perlima permukiman hancur dan separuh dari industri manufaktur rata dengan tanah.

Meski dalam literatur pemerintah Inggris Burlington tidak pernah disebut bunker, tetapi keberadaan dan lokasinya menunjukkan bahwa ruangan besar nan megah itu adalah tempat persembunyian bawah tanah.

Terletak di tambang kosong seluas 240 hektar, Burlington Bunker memiliki jaringan pintu masuk tersembunyi.

Jalanan, kantin, dan kamar-kamarnya saat itu dibangun khusus untuk menampung Perdana Menteri Harold Macmillan bersama seisi pemerintahan Inggris, bahkan tampaknya juga keluarga kerajaan jika terjadi serangan nuklir.

Burlington memiliki apa pun yang dibutuhkan 4.000 staf pemerintah untuk bertahan hidup selama 90 hari, dalam kondisi perang termonuklir atau konflik besar dengan Uni Soviet.

Kamar tidur, kantor, telepon kabel, toko roti, rumah sakit, bahkan studio penyiaran BBC disediakan untuk berkomunikasi dengan para penyintas.

Halaman
123