TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelang libur panjang Oktober 2020, tentunya masyarakat tidak mau ketinggalan untuk bepergian bersama keluarga.
Libur panjang yang berlangsung mulai 28-30 Oktober 2020 menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk rehat sejenak dari rutinitas dan kesibukan.
Untuk menghilangkan rasa jenuh, sebagaian orang memilih pergi ke luar kota dan sebagian lainnya memilih staycation di hotel di dalam kota.
Namun amankah pergi berlibur di tengah pandemi Covid-19 yang angka kasusnya masih tinggi?
Baca juga: Cara Cek Status Permohonan Paspor Lewat WhatsApp
Ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, pergi ke luar kota saat ini seharusnya belum dapat dilakukan.
Ia memahami jika banyak masyarakat yang sudah merasa jenuh tinggal di rumah, tapi Dicky mengingatkan, pandemi Covid-19 di Indonesia belum terkendali dengan baik.
“Kondisinya masih jauh dari normal. Meski pemerintah mengatakan kasus menurun, ini bukan sesuatu yang bisa dianggap aman. Karena dari hasil tes, positivity rate-nya masih di atas 10 persen selama hampir empat bulan terakhir. Ini berarti penyebarannya masih tinggi,” kata Dicky saat dihubungi Kompas Sains.
Dicky menyarankan, bagi masyarakat yang ingin pergi berlibur, sebaiknya memilih destinasi di dalam kota saja, untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Kunci untuk menekan angka penyebaran virus corona itu 2M+3M, membatasi mobilitas, ini artinya sebisa mungkin tidak berpergian, membatasi interaksi, serta terapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” sambungnya.
Menurutnya staycation (liburan di sekitar area tempat tinggal) di hotel di dalam kota saat ini bisa jadi pilihan aman, ketimbang berkumpul ramai-ramai di rumah keluarga di luar kota.
Dengan catatan memilih hotel yang memiliki dan menerapkan safety plan Covid-19, mulai dari melakukan pemesanan kamar via online, membatasi kapasitas jumlah tamu yang menginap di hotel, mengatur jumlah tamu hotel yang masuk ke dalam lift, membersihkan dan mendisinfeksi kamar hotel, dan sebagainya.
Dicky menegaskan, untuk kondisi saat ini, hindari makan buffet (prasmanan) selama staycation di hotel.
Sehingga saat memilih hotel, perlu dipastikan lebih dulu pada pihak hotel apakah memungkinkan untuk mengantar sarapan ke kamar.
“Memang akan lebih merepotkan bagi pihak hotel, tapi ini demi keselamatan bersama. Makan buffet di restoran hotel memungkinkan interaksi dengan orang lain, entah itu berpapasan, bersenggolan atau bahkan antre dalam jarak dekat," ujar Dicky yang pernah menjadi tim pengendalian wabah flu burung di Indonesia beberapa tahun lalu.
"Selain itu kita kan juga harus menghindari penggunaan barang bersama,” imbuhnya.
Baca tanpa iklan