Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Video Perkelahian Kru Kabin dengan Penumpang soal Bukti Gangguan Stres Pascatrauma

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang dengan kru kabin

Sedangkan kru kabin menjawabnya, "Jangan berbicara seperti itu kepada mereka. Mohon sedikit hormat".

Karena Undang-Undang yang dibacakan itu tidak berlaku di Mesir dan tidak dapat memberikan bukti terkait kondisinya, Louis terpaksa diturunkan dari pesawat.

Bahkan para penumpang lain yang menyaksikan kejadian itu langsung meneriaki Louis dengan kata-kata kasar termasuk "off" "off" "off".

Setelah diberi kesempatan terakhir, Louis akhirnya menyerah dan mau memakai maskernya lagi agar bisa terbang.

Dilaporkan dalam Dailymail, Louis mengatakan jika dia mendapatkan gangguan stress pascatrauma jika dirinya memakai masker.

Itu mengingatkannya pada masker oksigen yang dia digunakan untuk bertahan hidup setelah ditikam pada 2012 silam.

Louis berpikiran jika mungkin penumpang lain menilainya berdasarkan penampilan yang seperti orang kaya tanpa kecacatan dan mencoba ingin terbang dengan mudah.

Setelah dikonfirmasi, pihak EasyJet mengatakan jika Louis ternyata tidak menyebutkan pembebasan medis apa pun dan dia hanya berkata kalau dirinya tidak harus memakai masker.

Dia mengaku mengalami PTSD tapi tidak bisa menunjukkan bukti sertifikat medis atau pembebasan pemerintah.

TONTON JUGA:

Perusahaan juga mengatakan bahwa Undang-Undang Kesetaraan itu tidak berlaku saat berada di dalam pesawat terutama ketika di-ground di tanah Mesir.

"Rasanya seperti saya sedang diserang oleh sekelompok serigala (penumpang lain) karena cepat menilai saya dan itu salah," tutur Louis.

"Mereka berasumsi kalau kru kabin selalu benar dan saya salah. Mereka tidak benar-benar tahu apa yang terjadi," imbuhnya.

Louis menambahkan, "Itu mengintimidasi, memalukan, dan seperti jenis perilaku terhadap seseorang yang g*y di era 60-an".

"Saya benar-benar cacat. Saya bergumul dengan gangguan stres pascatrauma. Ini bukan kondisi yang dibuat-buat tetapi ini adalah kondisi yang tidak terlihat".

Halaman
123