TRIBUNTRAVEL.COM - Rute penerbangan terpanjang di dunia akan kembali beroperasi, dan kali ini akan terbang lebih jauh.
Melansir dari laman thenational.ae, Kamis (22/10/2020), Singapore Airlines telah mengumumkan dimulainya kembali penerbangan dari basis asalnya di Bandara Changi menuju New York.
Sebelumnya, maskapai ini beroperasi dari Singapura menuju Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey.
Namun kini, pesawat itu akan terbang ke Bandara Internasional John F Kennedy (JFK).
Baca juga: Kreativitas Maskapai dalam Menjual Makanan Pesawat, Thai Airways Buka Restoran Bertema Penerbangan
Itu artinya, ada penambahan jarak sebesar 33 kilometer dan 10 menit waktu tempuh ke penerbanagan komersial terpanjang di dunia.
Penerbangan akan dimulai pada hari Senin, 9 November, dioperasikan melalui pesawat jarak jauh Airbus A350-900.
Rute penerbanan Singapura ke New York tersebut akan beroperasi tiga kali dalam seminggu dan menempuh perjalanan selama 18 jam 5 menit.
Sedangkan sebaliknya, dari Bandara JFK akan diberangkatkan pertama kali pada Rabu, 11 November, dengan waktu penerbangan lebih lama, yakni 18 jam 40 menit.
“Mengoperasikan penerbangan antara Singapura dan Bandara Internasional JFK New York ini merupakan langkah penting dalam membangun kembali jaringan global kami. Layanan penerbangan jarak jauh non-stop merupakan landasan layanan kami ke pasar utama Amerika Serikat, "kata Lee Lik Hsin, wakil presiden eksekutif komersial untuk Singapore Airlines.
Dari mana asal penumpangnya?
Penerbangan ini akan memiliki kabin kelas Bisnis, Ekonomi Premium, dan Ekonomi.
Namun hingga pembatasan perjalanan dilonggarkan, tidak jelas berapa banyak penumpang yang akan memesan tiket dengan layanan terpanjang di dunia ini.
Saat ini Singapura hanya terbuka untuk warga negara, penumpang transit dan mereka yang memiliki izin khusus.
Pengunjung jangka pendek dari negara manapun tidak diperbolehkan masuk ke Singapura.
Sedangkan di New York, setiap pelancong yang disetujui untuk terbang ke negara tersebut harus dikarantina selama 14 hari jika datang dari negara dengan pandemi berada di Level 2 atau 3.
Layanan ini cenderung unggul dalam hal operasi kargo.
Itu karena akan menjadi satu-satunya jalur kargo udara non-stop dari AS bagian utara ke Singapura.
Maskapai tersebut mengatakan bahwa mereka mengharapkan permintaan kargo yang signifikan dari berbagai industri yang berbasis di area metro New York, termasuk perusahaan farmasi, e-commerce, dan teknologi.
Maskapai ini awalnya membatalkan layanan Singapura ke New York pada Maret sebagai bagian dari keputusannya untuk menghentikan sekitar 138 pesawat dari total 147 armada karena pandemi global.
Sementara itu, maskapai penerbangan Australia Qantas telah berencana untuk mengambil gelar penerbangan terpanjang di dunia dari Singapore Airlines pada tahun 2023.
Tahun lalu, sebagai bagian dari Project Sunrise, Qantas menerbangkan penerbangan uji coba dari Australia ke New York dan London dengan waktu perjalanan masing-masing di bawah 20 jam.
Sejak saat itu, maskapai penerbangan telah menunda proyek tanpa batas waktu yang ditentukan karena pandemi.
Baca juga: 3 Maskapai Penerbangan yang Sediakan Makanan Penerbangan di Kafe, Termasuk Thai Airways
Baca juga: Wanita Ini Ditolak Naik Pesawat Karena Alami Depresi, Ini Penjelasan Maskapai
Baca juga: Imbas Covid-19, Maskapai Ini Izinkan Masyarakat Umum Jadi Pramugari Selama Sehari
Baca juga: Viral Penumpang Berpakaian Seksi yang Diminta Kenakan Pakaian Pilot, Maskapai Akhirnya Minta Maaf
Baca juga: 7 Maskapai yang Layani Penerbangan Wisata, Bisa Lihat Gunung Fuji dan Antartika dari Ketinggian
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Baca tanpa iklan