TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona (Covid-19) memiliki dampak yang signifikan terhadap industri penerbangan.
Banyaknya perbatasan yang ditutup, membuat maskapai penerbangan berhenti beroperasi.
Alhasil, sejumlah maskapai penerbangan terancam bangkrut.
Hal itu pula yang dirasakan oleh maskapai penerbangan asal Thailand, yakni Thai Airways.
Baca juga: 7 Maskapai yang Layani Penerbangan Wisata, Bisa Lihat Gunung Fuji dan Antartika dari Ketinggian
Melansir dari laman mothersip.sg, Rabu (14/10/2020), Thai Airways terancam bangkrut setelah Covid-19 merusak bisnis dan finansialnya.
Namun, hal tersebut tak akan terjadi tanpa perlawanan.
Dalam upaya untuk terus memperoleh pendapatan, maskapai tersebut memiliki cara yang unik.
Maskapai yang 51 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah Thailand ini meluncurkan program "Be Our Guest Be Our Crew".
Melalui program "Be Our Guest Be Our Crew", maskapai mengizinkan masyarakat umum untuk membayar agar bisa menjadi pramugari selama sehari.
Sekolah pelatihan maskapai penerbangan, Thai Flight Training Academy, akan mengizinkan publik menjadi pramugari Thai Airways selama sehari dengan membayar biaya sebesar 2.900 baht atau setara Rp 1,3 juta.
Program ini merupakan kursus kilat selama empat jam untuk menjadi pramugari di pesawat komersil.
Nantinya, para peserta akan mengenakan seragam khas maskapai, menata rambut mereka, dan melaksanakan tugas dalam pengaturan kabin yang sebenarnya.
Pelatihan tersebut meliputi menyapa penumpang, melakukan demonstrasi keselamatan, dan menyajikan makanan di kelas bisnis, dengan tetap menjaga tampilan yang baik.
Satu teman atau anggota keluarga bisa ikut sebagai penumpang, dan peserta bisa menyajikan mereka makanan dan snack yang telah disediakan oleh maskapai.
Para peserta nantinya akan berjalan di dalam mock-up Airbus A380 selama menjadi pramugari.
Baca tanpa iklan