Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Warisan Budaya Tak Benda Milik Indonesia yang Telah Diakui UNESCO, dari Batik hingga Noken

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BELAJAR PROSES MEMBATIK - Sejumlah ibu-ibu PKK RT 02/RW 04 Kelurahan Mangunsari, Gunungpati, Kota Semarang antusias mengikuti proses belajar membatik di Rumah Batik IDENTIX Mangunsari Kota Semarang bersama R. Bambang Sumardiono dari Yogyakarta, Sabtu (22/08/20).

Tari ini ditetapkan dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO tahun 2011.

Penari Saman terdiri dari pemuda dan pemudi yang duduk berjejer. Mereka menggunakan pakaian berwarna hitam dengan ornamen khas Gayo.

Pemimpin tarian akan menyanyikan lagu dengan bahasa Gayo. Penari akan bertepuk tangan, menepuk paha, dada, dan lantai mengikuti irama lagu.

Noken

Noken merupakan tas tradisional asli Papua yang terbuat dari anyaman tali kayu atau daun.

Tas tradisional ini digunakan untuk membawa hasil panen, kayu bakar hingga bayi.

Noken juga berfungsi sebagai tas belanja dan tempat penyimpanan.

Noken diakui sebagai warisan budaya non benda Indonesia oleh UNESCO tahun 2012.

Tari tradisional Bali

Ada tiga genre yang ditetapkan oleh UNESCO: sakral, semi sakral, dan yang bisa dinikmati masyarakat umum.

Tari tradisional Bali dibawakan oleh penari laki-laki dan perempuan.

Mereka menggunakan pakaian tradisional dan menari diiringi musik tradisional khas Bali.

Gerakan tarian Bali terinspirasi dari alam dan nilai-nilai religius. Tari tradisional Bali masuk daftar ini tahun 2015.

Pinisi

Pinisi merupakan seni membuat kapal dari Sulawesi Selatan. Saat ini pusat pembuatan kapal pinisi terletak di Tana Beru, Bira, dan batu Licin.

Halaman
1234