Sementara yang mempengaruhi kandung gizi dan rasa telur adalah lingkungan pengembangbiakan ayam dan pakan yang diberikan.
4. Telur dengan bercak darah menandakan telur sudah dibuahi
Kadang saat kita memecahkan telur kita menemukan bercah darah pada telur.
Tidak perlu panik, karena menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat bercak darah pada telur tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Khususnya jika telur dimasak dengan benar.
Bercak darah itu ada karena saat proses pembentukan telur dalam tubuh ayam ada pembuluh darah yang pecah.
Bisa jadi juga bisa disebabkan karena faktor genetik ayam atau ayam kekurangan vitamin A.
5. Telur dalam kemasan yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa tidak layak konsumsi
Saat ke supermarket kadang kita menemui telur dalam kemasan seperti kemasan mika dan tertera tanggal layak konsumsi telur.
Namun tanggal yang tercantum bukanlah tanggal kadaluwarsa telur sebenarnya.
Jika khawatir dengan kesegaran telur, kamu bisa mengecek dengan memasukkan telur dalam segelas air dengan suhu ruangan.
Jika telur tenggelam maka telur masih layak konsumsi, kalau mengambang telur lebih baik dibuang saja.
6. Serat putih yang ada di kuning telur perlu dibuang
Sebenarnya serat putih itu merupakan kalaza (tali kuning telur) yang menjaga kuning telur tetap di tengah telur.
Oleh karena itu kalaza masih bisa dikonsumsi, tetapi jika kamu ingin membuangnya juga tidak masalah.
7. Ukuran ayam mempengaruhi ukuran besar telur juga