Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Api Abadi di Berbagai Negara, Fenomena Unik yang Menarik Perhatian Wisatawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

The Door to Hell, Kawah Api di Turkmenistan

3. Door To Hell, Turkmenistan

Sebuah kawah yang dijuluki sebagai Pintu Neraka ini terletak tengah gurun Karakum, tepatnya di ladang gas alam Provinsi Ahal, Turkmenistan.

Kawah yang memiliki cadangan gas terbesar keenam di dunia tersebut memiliki lebar 69 meter dan kedalaman 30 meter.

Awal mula terciptanya kawah ini pada tahun 1971, saat runtuhnya rig yang digunakan kelompok teknisi Uni Soviet untuk mengeksplorasi gas dibakar.

Akibat dari pembakaran yang diharapkan akan memadamkan api, justru api di kawah ini terus menyala. Fenomena itu malah menarik wisatawan untuk datang.

4. Chestnut Ridge Park, New York

Ada air terjun setinggi 10,6 meter yang terdapat salah satu gua berisi api kecil. Api ini menyala dengan tinggi sekitar 8 inci.

Api di dalam air terjun ini dipercaya sudah nyala sejak ribuan tahun yang lalu oleh penduduk asli Amerika.

Awalnya api tersebut dipercaya menyala karena kantong gas yang muncul dari batuan dasar yang sangat panas.

Namun kelompok ilmuan dari Universitas Indiana menemukan bahwa batuan tersebut tidak cukup panas.

Api kecil menakjubkan di bawah aliran air terjun ini, masih menjadi misteri ilmiah.

5. The Burning Water, Taiwan

The Burning Water ini juga mirip dengan yang ada di New York yaitu berada dekat dengan aliran air, yaitu dekat dengan Sumber Air Panas Guanziling.

Api abadi ini dapat dijumpai di Guanziling, Tainan, Taiwan dan dipercaya telah menyala selama lebih dari 300 tahun tepaatnya pada tahun 1701.

Api tersebut diawali oleh gempa bumi yang membuka celah bumi dan melepaskan gas alam ke dasar kolam.

Baca juga: Pengelola Cari Cara Menghidupkan Kembali Api Abadi Mrapen yang Padam Total

Baca juga: Misteri Padamnya Api Abadi Mrapen, Ini Dugaan Sementara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Api Abadi Mrapen Padam, Ini 5 Api Abadi di Negara Lain"