"Tanpa kerja keras dan ketekunan Aussie Ark yang luar biasa selama beberapa tahun ini, pelepasan kembali Setan Tasmania tidak akan mungkin terjadi. Alih-alih menunggu pemulihan spesies, kami justru akan menyaksikan sendiri mereka punah," kata Don Crurch, Direktur Badan Amal Global Wildlife Conservation.
Don melanjutkan, "Ini adalah contoh luar biasa tentang bagaimana cara membangun kembali planet kita dan membawa kembali sistem alam untuk kepentingan semua kehidupan di bumi".
Setan Tasmania adalah marsupial karnivora terbesar di dunia dan merupakan predator puncak asli.
TONTON JUGA:
Ini berarti reintroduksi mereka akan membantu mengendalikan populasi kucing dan rubah liar yang berburu spesies langka lainnya.
Menariknya lagi, Setan Tasmania juga bisa membantu menjaga lingkungan mereka menjadi bebas penyakit.
Aussie Ark telah merencanakan dua reintroduksi lebih lanjut yang masing-masing melibatkan 20 ekor Setan Tasmania.
Hewan-hewan tersebut akan terus dipantau melalui survei, kalung radio, dan perangkap kamera untuk mempelajari di mana mereka mengklaim wilayah, tantangan apa yang mereka hadapi, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Data dari studi ini nantinya akan digunakan untuk menyempurnakan proses rilis untuk upaya pembangunan kembali di masa mendatang.
Aussie Ark telah mengembangkan program konservasi penangkaran Setan Tasmania selama lebih dari 10 tahun, dengan tujuan suatu hari mengembalikan hewan ke alam liar.
Setan Tasmania adalah satu dari tujuh spesies batu penjuru yang diharapkan Aussie Ark untuk diperkenalkan kembali ke Barrington Tops di tahun-tahun mendatang (termasuk quoll Timur, walabi batu ekor sikat, Rufous bettong, potoroo berhidung panjang, walabi parma, dan bandicoot cokelat selatan).
Faulkner bahkan memuji proyek tersebut sebagai secercah harapan setelah bencana kebakaran pada 2019-2020 yang menghancurkan sebagian besar hutan Australia dan menewaskan sekitar 3 miliar hewan di dalamnya.
"Ini adalah tanggapan kami terhadap ancaman keputusasaan itu: Apa pun yang terjadi, pada akhirnya kami tidak akan terhalangi untuk mengakhiri kepunahan hewan dan membangun kembali Australia," kata Faulkner.
Baca juga: Terinspirasi dari Maskapai Australia, Maskapai India Berencana Akan Buka Penerbangan Wisata
Baca juga: Tempat Terbaik di Tenggara Queensland Australia untuk Melihat Jacaranda Bermekaran
Baca juga: Populer di Australia, Brunei, dan Jepang, Penerbangan Wisata Jadi Solusi Liburan saat Pandemi?
Baca juga: Ratusan Paus Terdampar di Perairan Australia Mati Setelah Gagal Diselamatkan
Baca juga: Ikan Berjalan yang Langka Muncul di Perairan Australia
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)