TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai nasional India, Air India berencana membuka penerbangan wisata bertajuk 'scenic joy flights'.
Ide ini muncul setelah maskapai Australia Qantas membuka penerbangan wisata untuk melihat Great Barrier Reef dan Sydney Harbour.
Pejabat Air India mengatakan, rute, tarif, dan fasilitas saat ini sedang dibahas.
"Ya, kami sedang menjajaki kemungkinan untuk memulai layanan penerbangan wisata. Rincian lainnya akan diputuskan," ujar juru bicara Air India kepada Hindustan Times.
Ia menambahkan, dalam penerbangan wisata ini akan menggunakan pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747.
Pakar penerbangan Mark Martin mengatakan, pada penerbangan wisata pesawat akan terbang rendah pada ketinggian sekitar 1.000 kaki di atas Ketinggian Jarak Bebas Rintangan Minimum atau Minimum Obstacle Clearance Altitude (MOCA), tergantung rintangan dan jarak pandang.
"Biasanya ini tergantung pada wilayah tempat pesawat terbang. Misalnya, untuk Mumbai, MOCA sekitar 3.000 kaki," tambahnya.
Untuk Boeing 747 yang akan dipakai Air India untuk penerbangan wisata, lanjut Martin, bisa terbang pada ketinggian 500-1.000 kaki.
Tetapi, wilayah mana di mana pesawat bisa terbang serendah itu, tergantung pada persetujuan Air Traffic Control (ATC).
Kecepatan jelajah Boeing 747 normal selama penerbangan ketinggian rendah akan menjadi sekitar 250 knot atau kira-kira 400 km per jam.
Kendati demikian, pakar kesehatan memperingatkan bahwa penerbangan ini mungkin merupakan risiko yang dapat dihindari saat kasus di India masih meningkat.
Menurutnya, hanya perjalanan penting yang direkomendasikan.
Sebelumnya, Qantas telah membuka penerbangan wisata terlebih dahulu.
Penumpang akan terbang selama 7 jam untuk melihat pemandangan Uluru, Great Barrier Reef, dan landmark lainnya dari dalam pesawat.
Melansir dari Insider, penerbangan akan lepas landas dan mendarat di Sydney.
Baca tanpa iklan