TRIBUNTRAVEL.COM - Belasan Setan Tasmania menampakkan diri lagi daratan Australia setelah lebih dari 3.000 tahun ketika populasi mereka mati di sana.
Hewan marsupialia karnivora itu dulunya dilepaskan di suaka margasatwa seluas 400 hektar (988 acre) di utara Sydney, New South Wales.
"Dalam 100 tahun, kita akan melihat kembali hari di mana ada penggerakan pemulihan ekologi seluruh negara," ujar Tim Faulkner, Direktur Aussie Ark.
Dia menambahkan, "Ini bukan hanya pelepasan kembali salah satu hewan kesayangan Australia, tetapi juga hewan yang akan merekayasa seluruh lingkungan di sekitarnya, memulihkan dan menyeimbangkan kembali ekologi hutan kita setelah berabad-abad kehancuran akibat rubah dan kucing yang diperkenalkan serta predator invasif lainnya."
“Karena pelepasan kembali ini dan semua kerja keras yang dilakukannya, suatu hari kita akan melihat setan Tasmania hidup di seluruh hutan timur yang besar seperti yang mereka lakukan pada 3.000 tahun yang lalu," umbuhnya.
Dilaporkan dalam CNN, Setan Tasmania atau dalam Bahasa Inggris Tasmanian Devil ini hampir punah di daratan Australia setelah kalah bersaing dengan dingo (jenis anjing liar) dan karena jumlah yang terbatas di Pulau Tasmania.
Baca juga: 4 Kegiatan Seru saat Liburan ke Broome Australia, Wajib Kunjungi Teater Film Outdoor Tertua di Dunia
Diketahui, hewan yang masuk dalam genus Sarcophillus ini sekarang jumlahnya ada 25.000 yang tersisa dan sekarang diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.
Aussie Ark, perusahaan yang bekerja untuk melestarikan spesies tersebut dalam 10 tahun terakhir ini telah mengkonfirmasikan jumlahnya.
Faulkner melepaskan 11 Setan Tasmania pada 10 September, menyusul percobaan sebelumnya yang melibatkan 15 Setan Tasmania lain.
Pelepasan Setan Tasmania itu juga dibantu oleh aktor ternama, Chris Hemsworth dan istrinya, Elsa Pataky.
Diwartakan dalam Travelandleisure, pelepasan Setan Tasmania dikoordinasikan oleh Aussie Ark, Global Wildlife Conservation, dan Wild Ark.
Itu artinya ada 26 Setan Tasmania yang telah dilepaskan ke tempat perlindungan berpagar di hutan Barrington Tops, area bebas dari predator invasif, yang akan memungkinkan populasi Setan Tasmania berkembang.
Para konservasionis berharap pelepasliaran spesies ini akan mendorong hutan untuk beregenerasi setelah kebakaran yang menghancurkan awal tahun ini.
Hewan karnivora yang dilepaskan itu berasal dari program pembiakan Aussie Ark, dan telah berkembang dari 44 ekor pada 2011 menjadi 200 ekor saat ini.
Faulkner membesarkan mereka menggunakan metode yang tetap menumbuhkan perilaku alami Setan Tasmania, sehingga mereka bisa memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup saat dilepaskan ke alam liar.
"Tanpa kerja keras dan ketekunan Aussie Ark yang luar biasa selama beberapa tahun ini, pelepasan kembali Setan Tasmania tidak akan mungkin terjadi. Alih-alih menunggu pemulihan spesies, kami justru akan menyaksikan sendiri mereka punah," kata Don Crurch, Direktur Badan Amal Global Wildlife Conservation.
Don melanjutkan, "Ini adalah contoh luar biasa tentang bagaimana cara membangun kembali planet kita dan membawa kembali sistem alam untuk kepentingan semua kehidupan di bumi".
Setan Tasmania adalah marsupial karnivora terbesar di dunia dan merupakan predator puncak asli.
TONTON JUGA:
Ini berarti reintroduksi mereka akan membantu mengendalikan populasi kucing dan rubah liar yang berburu spesies langka lainnya.
Menariknya lagi, Setan Tasmania juga bisa membantu menjaga lingkungan mereka menjadi bebas penyakit.
Aussie Ark telah merencanakan dua reintroduksi lebih lanjut yang masing-masing melibatkan 20 ekor Setan Tasmania.
Hewan-hewan tersebut akan terus dipantau melalui survei, kalung radio, dan perangkap kamera untuk mempelajari di mana mereka mengklaim wilayah, tantangan apa yang mereka hadapi, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Data dari studi ini nantinya akan digunakan untuk menyempurnakan proses rilis untuk upaya pembangunan kembali di masa mendatang.
Aussie Ark telah mengembangkan program konservasi penangkaran Setan Tasmania selama lebih dari 10 tahun, dengan tujuan suatu hari mengembalikan hewan ke alam liar.
Setan Tasmania adalah satu dari tujuh spesies batu penjuru yang diharapkan Aussie Ark untuk diperkenalkan kembali ke Barrington Tops di tahun-tahun mendatang (termasuk quoll Timur, walabi batu ekor sikat, Rufous bettong, potoroo berhidung panjang, walabi parma, dan bandicoot cokelat selatan).
Faulkner bahkan memuji proyek tersebut sebagai secercah harapan setelah bencana kebakaran pada 2019-2020 yang menghancurkan sebagian besar hutan Australia dan menewaskan sekitar 3 miliar hewan di dalamnya.
"Ini adalah tanggapan kami terhadap ancaman keputusasaan itu: Apa pun yang terjadi, pada akhirnya kami tidak akan terhalangi untuk mengakhiri kepunahan hewan dan membangun kembali Australia," kata Faulkner.
Baca juga: Terinspirasi dari Maskapai Australia, Maskapai India Berencana Akan Buka Penerbangan Wisata
Baca juga: Tempat Terbaik di Tenggara Queensland Australia untuk Melihat Jacaranda Bermekaran
Baca juga: Populer di Australia, Brunei, dan Jepang, Penerbangan Wisata Jadi Solusi Liburan saat Pandemi?
Baca juga: Ratusan Paus Terdampar di Perairan Australia Mati Setelah Gagal Diselamatkan
Baca juga: Ikan Berjalan yang Langka Muncul di Perairan Australia
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)