"Di saat ketidakpastian ini, kami terus mendukung pelanggan kami dengan mengeksplorasi materi baru dan memperkenalkan fungsi baru yang tidak hanya melindungi barang milik pelanggan, tetapi juga pelanggan kami sendiri," jelas creative director Tumi, Victor Sanz.
Banyak cara yang dilakukan berbagai produsen koper agar bisa menciptakan koper yang aman.
Apakah cara itu benar-benar efektif?
Steven Fiester, asisten profesor dalam ilmu biomedis Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Selatan merekomendasikan koper yang terbuat dari bahan tidak berpori.
Fiester menyebutkan dua merek koper, yaitu MyGoFlight dan Zero Halliburton.
"Mereka mudah dibersihkan dengan disinfektan setelah digunakan,” ujarnya pada Condé Nast Traveler.
Sementara koper yang terbuat dari kain dengan Lycra dapat membatasi pertumbuhan bakteri dan virus adalah cerita yang berbeda.
"Efeknya terhadap banyak virus, seperti SARS-CoV-2, masih belum diketahui," tambah Fiester.
Hingga saat ini belum ada cara yang tepat untuk melindungi koper.
Apakah dengan menggunakan kain berteknologi tinggi, pembersihan yang intens, atau kombinasi keduanya.
Kendati demikian, inovasi baru koper-koper di atas akan menjadi new normal versi koper.
• Begini Cara Lindungi Koper Bagasi Agar Tidak Rusak selama Penerbangan
• Kesalahan Umum yang Bisa Sebabkan Hilangnya Koper saat Transit di Bandara
• Takut Koper Terkontaminasi Covid-19? Ini Cara Teraman Selama Bepergian
• Petugas Bandara Ungkap Alasan Maskapai Sengaja Tinggalkan Koper Penumpang
• 7 Benda yang Sebaiknya Tidak Masuk ke Dalam Koper Saat Naik Pesawat
(TribunTravel/Sinta Agustina)