Ada juga seorang dokter dan guru yang datang dan pergi bergantian dari Inggris, karena pulau ini masuk dalam Wilayah Luar Negeri Inggris.
"Sangat sepi di sini, bahkan kamu bisa mendengar rumput tumbuh," kata Harold, yang mencintai kedamaian dan ketenangan kampungnya.
Dan di sini sangat aman, bahkan "tidak ada kunci," tambahnya.
Tetapi, koneksi internet di pulau ini "buruk atau bahkan sangat buruk!". Walaupun ada satu sisi positifnya, yaitu semua panggilan ke luar negeri - saat telepon berfungsi - gratis.
Kemudian terdapat juga sebuah jalan yang membawa kamu untuk mengelilingi pinggir pulau sekitar tiga kilometer guna melihat rangkaian ladang kecil yang terlindungi dinding batu dari hembusan angin kencang.
Di ladang itu, masyarakat biasanya menanam beberapa sayuran walaupun "kebanyakan kentang," kata seorang mantan penduduk, "dan di musim panas kita bisa pergi ke sana dan menikmati sedikit liburan 'ke luar kota'."
Hiburan kesukaan di sana adalah pesta barbekyu atau disebut braai - sebuah pengaruh dari Afrika Selatan yang lokasinya paling dekat - dan kesempatan terbaik mengelola hasil ternak lokal.
Bermain alat musik dan bernyanyi bersama-sama pernah menjadi kehidupan utama masyarakat pulau, tetapi "saat ini kebanyakan mereka lebih suka menghabiskan waktu luang di depan layar," kata Alasdair.
Ada juga pilihan untuk melakukan pendakian dan menikmati keindahan alam di sekitar pulau - yang lebarnya tidak lebih dari 10 kilometer - dan juga bisa menikmati lembah curam dan pegunungan terjal yang berada di 2.062 meter di atas permukaan laut.
Nyatanya, hampir tidak ada daerah landai di sini.
Dinding batu terjal yang berhadapan langsung dengan serangan ombak laut lepas membentang luas mengelilingi lebih dari dua pertiga garis keliling pulau itu.
"Tempat yang indah, tapi bukan surga"
Pulau Tristan da Cunha, atau bisa disebut Tristan adalah pulau utama dari susunan kepulauan vulkanis yang berlokasi di Samudera Atlantik Selatan itu.
Terdapat satu pulau bernama Nightingale yang menjadi tempat favorit orang Tristan untuk liburan dan berenang karena tidak terlalu berbahaya - arus tidak terlalu kuat dan rendah ancaman dari hiu.
Lalu, ada Pulau Inaccessible atau tidak dapat diakses dan Pulau Gough yang berbatu, tempat Afrika Selatan mendirikan pusat stasiun cuaca dan menempatkan beberapa ahli meteorologi yang dirotasi tahunan.