Kopi robusta dan kopi arabika tumbuh dan berkembang di daerah dengan kondisi yang berbeda.
Akibatnya biji kopi yang dihasilkan pun ikut berbeda dari segi rasa.
Pohon kopi robusta yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan iklim panas membuat rasa biji kopinya tidak senikmat biji kopi arabika.
Melansir Kompas.com, rasa kopi robusta cenderung lebih pahit karena mengandung kafein sebesar 1,7-4 persen.
Sementara itu, rasa kopi arabika lebih didominasi asam walaupun ada sedikit pahit.
Kandungan kafein kopi arabika sebesar 0,8-1,4 persen.
Kopi arabika juga mempunyai rasa tutty fruity atau buah-buahan.
Rasa kopi robusta maupun arabika juga dipengaruhi oleh teknik roasting dan penyeduhan.
Proses roasting akan memperkuat dan mengeluarkan karakteristik kopi.
Penggiat kopi seperti roaster atau barista suka eksperimen rasa kopi dengan mencoba proses roasting dengan tingkat panas yang berbeda.
Setelah di-roasting, biji kopi masuk tahap penyeduhan.
Teknik penyeduhan pun ada beragam, bisa tubruk, manual brew, sampai espresso.
Keberagaman teknik penyeduhan ini juga akan menghasilkan rasa yang berbeda satu sama lain.
Ada yang body tebal, asamnya tinggi, rasa pahitnya terasa, dan sebagainya.
3. Kualitas biji