Disampaikan dalam insider.com, tim peneliti tersebut sekarang mulai membantu mengubah cara perusahaan feri beroperasi di air, termasuk mengoperasikan lebih sedikit perjalanan untuk memastikan lumba-lumba tetap tinggal di perairan Hong Kong.
"Saya terkadang merasa bahwa kita sedang mempelajari lambatnya kematian populasi ini, yang bisa sangat menyedihkan," kata Porter.
Tim peneliti yang bermitra dengan World Wildlife Fund (WWF) Hong Kong ini mengatakan jika jumlah populasi lumba-lumba di Muara Sungai Mutiara diperkirakan sekitar 2.500 individu.
Namun dalam beberapa tahun terakhir ada penurunan jumlah populasi lumba-lumba.
Oleh karena itu Porter mengatakan secara historis sulit untuk mencatat populasi lumba-lumba secara akurat karena habitatnya yang melintasi wilayah daratan China.
Sedangkan populasi di perairan Hong Kong dan perairat terdekatnya tampak menurun.
• Dampak Tumpahnya Minyak di Laut Mauritius, Puluhan Lumba-lumba Mati Mengenaskan
• Viral di Medsos Kemunculan Pesut Langka di Sungai Mahakam, Apa Bedanya dengan Lumba-lumba?
• Lama Tak Berinteraksi, Lumba-lumba Ini Bawakan Hadiah untuk Wisatawan
• Lumba-lumba Bungkuk Ditemukan Mati di Lepas Pantai Selatan Thailand
• Viral di Medsos, Lumba-lumba Berenang di Air Laut Bercahaya Biru
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)