Mereka saat ini tutup dengan menulis pesan di papan, "sorry, we're clothed" atau "maaf, kami berpakaian".
Seorang turis asal Los Angeles bernama Ben Jacob (23) mengatakan, "rasanya seperti berada di film zombie. Vegas adalah pusat keramaian dan tempat orang bersenang-senang. Sekarang jadi sepi dan semua orang pakai masker."
Tidak ada yang tahu berapa lama kondisi ini akan berlangsung, dan kapan akan pulih.
Biro Bisnis Las Vegas memperkirakan 40 persen restoran mungkin bangkrut permanen.
Beberapa kasino bahkan mungkin tidak akan dibuka kembali.
Pelayan koktail pakai rok mini, yang pernah jadi merk dagang Vegas, tidak lagi diizinkan melayani penjudi di meja taruhan.
Harga menginap di hotel saat musim puncak yang harganya mencapai ratusan dolar, kini anjlok sekitar 40-an dolar semalam, bahkan kurang.
Ini juga terjadi di resor bintang lima mewah, The Wynn.
Semua tempat, mulai dari kasino, hotel hingga bar semua memasang bilik dengan sabun antibakteri.
Setiap tempat ditempeli stiker untuk mengingatkan orang agar menjaga jarak, pakai masker, dan mencuci tangan.
Seorang pesulap ternama, Xavier Mortimer yang pertunjukannya bisa ditonton langsung di kasino Bally's, kini tempat itu ditutup.
Ia pun kini lebih banyak tampil secara online.
Las Vegas adalah 99 persen kota industri hiburan.
Orang pergi ke sini untuk bersenang-senang, mulai dari menonton pertunjukan, makan malam, berbelanja, menikmati hiburan malam, bermain poker, dan masih banyak lagi.
Hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan para turis diizinkan kembali ke Vegas.
• Perlu Dicatat, Daftar Minuman yang Harus Dihindari saat Terbang Naik Pesawat
• Pakar Perjalanan Ungkap Perubahan Besar di Dunia Penerbangan Akibat Pandemi Covid-19
• Kuota Wisatawan ke Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditambah 40% per Hari
• Jelajah Kepulauan Banyak, Surga Tersembunyi di Aceh Singkil
TribunTravel.com/rizkytyas