Selanjutnya adalah buah.
Buah-buahan yang terkadang ada dalam mangkuk sarapan di maskapai, mungkin masih terlihat segar karena dipotong beberapa jam sebelum jadwal penerbangan.
Inilah alasan kenapa sejumlah maskapai penerbangan cenderung menggunakan makanan yang tahan lama tanpa bahan pengawet.
Namun hal tersebut bisa menimbulkan kemungkinan bakteri dapat tumbuh, tapi makanan jadi tidak sehat kalau diberi pengawet tambahan.
Dalam ilmu pengetahuan juga menunjukkan bahwa makanan mengandung banyak lemak dan gula dapat membuat orang tidak enak badan kalau dikonsumsi saat terbang.
Sehingga banyak ahli merekomendasikan agar penumpang membeli makanan di terminal bandara atau menunggu ketika pesawat sudah mendarat.
Nasi juga bisa disertakan sebagai makanan utama yang ditawarkan dalam penerbangan.
Namun nasi bisa menjadi salah satu makanan yang mengandung bakteri kalau tidak diolah dan dikemas dengan baik.
Hal tersebut bisa membuat penumpang keracunan makanan.
Bakteri yang umum ditemukan pada nasi adalah Bacillus cereus yang tumbuh ketika nasi didinginkan atau disimpan dalam suhu rendah.
• Pesawat N250 Gatotkaca Kebanggaan BJ Habibie Dimuseumkan, Apa Alasannya?
• Pilot Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Masker Oksigen Darurat di Pesawat
• 12 Tips Naik Pesawat di Era New Normal, Gunakan Toilet Sebelum Penerbangan
• Mulai 20 Agustus, Bandara Husein Sastranegara Bandung Layani Penerbangan Pesawat Jet
• Tiket Pesawat Murah Jakarta-Jogja, Tarif Mulai Rp 350 Ribuan untuk Liburan Akhir Pekan
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)