TRIBUNTRAVEL.COM - Meskipun menjadi moda transportasi paling aman, bepergian dengan pesawat memiliki risiko tersendiri.
Risiko yang terjadi di pesawat ini cenderung jarang terjadi.
Biasanya, awak kabin di pesawat diinstruksikan untuk melakukan demonstrasi keselamatan di awal setiap perjalanan.
Termasuk penggunaan masker oksigen yang digunakan ketika kabin mengalami masalah tekanan udara.
Masker ini bisa menjadi penyelamat yang kamu butuhkan, namun kamu harus berpacu dengan waktu.
• 12 Tips Naik Pesawat di Era New Normal, Gunakan Toilet Sebelum Penerbangan
Masker oksigen dipasang di pesawat dan biasanya disimpan di atas kepala penumpang dalam panel tersembunyi.
Jika penerbangan mengalami keadaan darurat dan mengalami masalah terkait oksigen, seperti kabin kehilangan tekanan, masker oksigen secara otomatis akan dilepaskan dan diturunkan untuk digunakan oleh para penumpang.
Tangki oksigen disimpan di bagian bawah pesawat, siap untuk menyediakan udara bagi mereka yang berada di dalam pesawat untuk bernapas.
Sambil tetap di tempat duduk, penumpang harus segera meraih masker terdekat dan tarik ke bawah dengan kuat untuk memulai aliran oksigen.
Sementara itu, tugas kapten adalah menurunkan pesawat dengan selamat ke tingkat di mana udara untuk bernapas dapat diakses.
Atau melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat.
Namun, ada fakta tersembunyi mengenai masker oksigen yang ada di pesawat.
Banyak orang mengira masker oksigen ini dapat bertahan untuk waktu yang tidak terbatas, kenyataannya pun berbeda.
Tampaknya pilot sebenarnya berpacu dengan waktu untuk kembali ke jalur penerbangan yang aman sebelum oksigen di dalam pesawat habis.
Yang mengejutkan, tampaknya tank penyimpanan oksigen ini tidak bertahan selama yang diharapkan, hanya rata-rata 15 menit.